Anak Penggorok Ayah Kandung Ditangkap Polisi Rokan Hilir di Labuhanbatu Sumut

BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Pelaku pembunuh ayah akhirnya berhasil dibekuk Polisi. RA (20), diamankan Polisi saat ini melarikan diri di wilayah Aek Nabara Labuhanbatu Sumatera Utara (Sumut) pada pukul 17.00 WIB, Sabtu (17/12/2016). BERITA TERKAIT:

. Diduga Dibunuh Anak Sendiri, Pria di Rohil Ditemukan Istrinya Tewas dengan Leher Digorok di Kamar Usai Minum Tuak

''Pelakunya sudah kita amankan di wilayah Aek Nabara Sumatera Utara tadi siang," kata Kapolres Rokan Hilir AKPB Henry Posma Lubis SIK melalui Kapolsek Bangko AKP Agung Tri Adiyanto SIK.

Menurut Agung, pelaku mencoba melawan saat petugas mencoba meringkus di rumah kerabatnya. Untuk melumpuhkan pelaku, Polisi terpaksa menghadiahi timah panas dibagian kakinya. Sebelum DPO, RA diduga telah menggorok leher Kamaluddin alias Kamal yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.

Kamal ditemukan ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar oleh istrinya, Jumat (16/12/2016) dini hari tadi. Pria umur 46 tahun itu meninggal dalam kondisi tragis, dengan luka menganga bekas gorokan di leher.

Sebelum sang suami tewas, Sumiyati sempat menegur Kamal, yang saat itu sedang minum tuak bersama anak lelakinya berinisial RA di rumah. Ia kesal, karena suaminya rela buang duit untuk membeli Miras.

Teguran tersebut pun tidak direspon Kamal dan RA. Sementara sang istri, Sumiyati, pergi tidur ke ruang tamu. Setelahnya, sang istri tidak tahu lagi kejadian apa-apa, hingga dini hari tadi, ia mendapati suaminya tewas di kamar. Ketika itu, Sumiyati terbangun dengan niat hendak ke kamar mandi.

''Menurut pengakuan saksi yang kita himpun, usai minum tuak, korban pergi tidur di kamar itu bersama anaknya RA. Namun saat ditemukan (tewas, red), RA sudah tidak berada di kamar," kata Paur Humas Polres Rohil, Aiptu Yusran Pangeran Chery, Jumat siang.

Polisi menduga Kamal meninggal akibat dibunuh. Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk mencari RA. "Kita temukan barang bukti berupa sebilah parang yang diduga dipakai untuk membunuh," ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur