Home > Berita > Umum

Kolam Renang dan Waterboom Bengkalis yang Dibangun di Era Bupati Syamsurizal Rusak Parah

Kolam Renang dan <i>Waterboom</i> Bengkalis yang Dibangun di Era Bupati Syamsurizal Rusak Parah

Dua aset milik Pemkab Bengkalis, yakni kolam renang dan waterboom di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, kini kondisinya sangat memperihatinkan. (foto: harianhaluan.com)

Rabu, 19 Oktober 2016 10:40 WIB
BENGKALIS, POTRETNEWS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis melalui SKPD terkait diharapkan segera mengambil langkah penyelamatan dua aset milik Pemkab Bengkalis, Riau, yakni kolam renang dan waterboom di Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis. Dua wahana air yang dibangun de­ngan anggaran puluhan miliar itu, kini kondisinya sangat memperihatinkan. Pantauan di dua wahana air tersebut, kunci pintu utama kolam renang yang terbuat dari kaca sudah rusak alias tidak berfungsi lagi, siapa saja bisa keluar masuk dari wahana air yang dibangun pada era Bupati Syamsurizal.

Bukan hanya itu, ham­pir seluruh kaca di lokasi kolam renang dan pemandian hancur berantakan, kaca-kaca berserakan, bahkan puluhan daun pintu baik kamar mandi dan pintu-pintu lainnya hilang entah ke mana. Sementara kolam renang dalam kondisi kotor, pelampung pembatas untuk perenang berserakan, air di kolam hanya sebetis orang dewasa, keramik juga banyak yang pecah.

“Anak-anak sekolah sering main di sini, kemarin pernah kami tangkap dan kami ingatkan agar tidak merusak fasilitas yang ada. Tapi beginilah kondisinya bangunan ini tidak terkunci, siapa saja bisa masuk. Kalau cuma masuk tak apa, yang kita kesal mengapa dirusak,” kata salah seorang petugas cleaning service asrama atlet, Selasa (18/10/2016).

Karena kolam renang dibiarkan tidak dimanfaatkan, untuk sementara pengurus olahraga sepatu roda Bengkalis berniat memanfaatkan lantai bagian atas kolam untuk latihan atlet sepatu roda Bengkalis. Hanya saja, menurut Ketua Pengurus Sepatu Roda Kabupaten, Chairul Afrizal, dirinya terpaksa membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai.

“Kalau ditengok sekarang, itu sudah kurang. Sebelumnya, kondisinya lebih parah, pecahan kaca berserakan di mana-mana dan sekarang sudah kami bersihkan, kemudian dibuang menggunakan mobil,” ujar pria yang akrab disapa Yul, seperti dilansir harianhaluan.com.

Menurut Yul, latihan memanfaatkan lantai di bangunan kolam renang sifatnya sementara, menjelang ada lokasi yang tepat untuk melakukan latihan atlet sepatu roda Bengkalis. “‘Arenanya lumayan, lebar dan panjang. Lagi pula, kalau kita manfaatkan untuk latihan syukur-syukur tidak ada lagi yang usil merusak bangunan, walau hampir seluruh kaca sudah pecah berantakan,” katanya.

Seperti diketahui, dua wahana air tersebut sebelumnya dikelola oleh PT BUMD Bengkalis, karena persoalan keuangan dan lainnya pengelolaan dua wahana tersebut terhenti. Selanjutnya ada rencana dua aset tersebut diserahkan ke Disbudparpora Bengkalis, namun penyerahan tersebut urung dilakukan, karena pihak Disbudparpora berharap ada audit aset sebelum dilakukan serah terima.

“Pemkab Bengkalis harus segera mengambil langkah-langkah penyelamatan, jika tidak dua bangunan berharga puluhan miliar ini akan semakin hancur,” kata Zulkarnaen, warga Bengkalis.

Untuk memperbaiki kerusakan dua wahana air tersebut, kata Zul, juga dibutuhkan anggaran cukup besar, mengingat kerusakannya cukup parah. “Tapi, itu lebih baik ketimbang dibiarkan begitu saja. Diperbaiki, lalu diserahkan kepada pihak ketiga untuk mengelola. Masyarakat masih sangat berharap dua wahana air ini berfungsi kembali,” ujar dia. ***

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww