Mengaku Frustasi dan Nyatakan Mundur dari Gelanggang Pilkada Pekanbaru, Menantu Annas Maamun Blakblakan Kisahkan Kegagalannya

Mengaku Frustasi dan Nyatakan Mundur dari Gelanggang Pilkada Pekanbaru, Menantu Annas Maamun Blakblakan Kisahkan Kegagalannya

Dwi Agus Sumarno (kiri), Arsyadjuliandi Rachman (tengah/sekarang Gubernur Riau) dan Annas Maamun (mantan Gubernur Riau). (foto: dok)

Minggu, 09 Oktober 2016 07:22 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) Provinsi Riau Dwi Agus Sumarno mengaku frustrasi dan mengambil langkah mundur sebagai Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu. Hal tersebut karena tidak adanya komunikasi yang baik terjalin antara Dwi Agus Sumarno dan pihak pengusung secara pribadi.

"Saya frustrasi dan mengambil langkah mundur karena tidak terjalin komunikasi yang baik. Kalau ingin betul-betul maju tentu harus ada terjalin komunikasi yang baik antara calon maupun pengusung," kata Dwi Agus Sumarno kepada wartawan, Sabtu (8/10/2016) malam, di rumahnya, Jalan Paus, Pekanbaru.

Dikutip potretnews.com dari riaupos.co, Dwi membantah bahwa terkait dirinya tidak ikut maju pada Pilwako Pekanbaru karena tidak mendapat partai pengusung. "Saya memutuskan mundur karena tidak terjalinnya komunikasi yang baik, bukan karena tidak mendapat dukungan partai. Kalau dukungan partai, saya sudah dapat dari DPP PDI P dan juga DPP Hanura," paparnya sambil menunjukkan surat dari DPP PDI dan DPP Hanura terkait penunjukan dirinya untuk diusung menjadi Bakal Calon Walikota Pekanbaru.

Menantu mantan Gubernur Riau H Annas Maamun itu menambahkan, saat ini tengah mempersiapkan 12 calon kadernya dari simpatisan Keluarga Kecil Dwi (KKD) untuk maju sebagai caleg.

"Saat ini, simpatisan yang tergabung dalam KKD yang tercatat sebanyak 183 ribu orang, sedangkan kalau ditotal keseluruhan ada sekitar 220 ribu orang yang tergabung dalam KKD," ujarnya di hadapan ratusan simpatisan KKD yang hadir di kediamannya, Sabtu (8/10/2016) malam. ***

Editor
Mukhlis

Kategori : Pekanbaru, Politik
wwwwww