Kurun Januari-September 2016, Polda Riau Tetapkan 93 Tersangka Kasus Karhutla, Paling Banyak di Dumai

Kurun Januari-September 2016, Polda Riau Tetapkan 93 Tersangka Kasus Karhutla, Paling Banyak di Dumai

Ilustrasi.

Senin, 19 September 2016 19:46 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Terhitung sejak Januari hingga September 2016, Polda Riau telah menetapkan 93 orang sebagai tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dua di antaranya korporasi bidang perkebunan sawit. Demikian disampaikan Dir Reskrimsus Polda Riau, Kombes Rivai Sinambela kepada wartawan, Senin (19/9/2016) di Pekanbaru. Dia menjelaskan, dari 93 tersangka itu, 91 di antaranya adalah perorangan, sedangkan dua tersangka adalah perusahaan.

"Dari jumlah tersebut, 46 perkara Karhutla sudah dinyatakan lengkap atau P-21. Sedangkan 7 perkara tahap - dan 16 perkara lainnya sudah tahap penyidikan," kata Rivai.

Dia menyebutkan, kasus karhutla ini sebagian besar ditangani masing-masing Polres. Sedangkan sebagian lainnya ditangani Polda Riau.

Kasus karhutla saat ini, lanjut Rivai, paling banyak ditangani di Polres Dumai dengan 18 tersangka. Selanjutnya Polres Bengkalis dengan 15 tersangka Karhutla. Untuk Polres Rohil ada 12 tersangka, Pelalawan 10 tersangka, Polres Siak 8 tersangka, Polres Inhu 7 tersangka dan Polres Meranti 7 tersangka.

Ditambah lagi Polres Kampar dan Polresta Pekanbaru masing-masing 5 tersangka. Untuk Polres Inhil ada 2 tersangka. "Yang ditangani Polda Riau ada dua korporasi yang diduga sengaja melakukan pembakaran," kata Rivai.

Kedua perusahaan itu adalah, PT WSSI di Kabupaten Siak. Direktur PT WSSI inisial OA telah ditetapkan sebagai tersangka. Selanjutnya, PT SSP di Kabupaten Rohul juga dijadikan tersangka. "Kita akan segera menyurati Direktur PT SSP untuk kita jadikan tersangka," kata Rivai.

Sementara itu, dari data Satgas Karhutla, luas kebakaran di Riau saat ini sekitar 3.700 ha. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, kasus Karhutla di tahun 2016 ini boleh dibilang cukup berhasil dilakukan pencegahan sedini mungkin. Sekalipun masih ada lahan yang terbakar, namun Satgas Karhutla dari tim Darat dan Udara mampu membendung lajunya kebakaran lahan.

"Jika dibandingkan tahun 2015 lalu, Satgas tahun ini lumayan berhasil untuk mencegah kebakaran lahan semakin meluas. Setiap muncul titik api, tim langsung melakukan pemadaman," kata Edwar.

Tahun ini, kata Edwar, sekalipun masih ada titik api, namun tidak separah tahun sebelumnya. Belum ada kabut asap yang mengganggu aktivitas warga secara tahun-tahun sebelumnya. Aktivitas Bandara, sekolah semuanya masih berjalan normal.

"Namun demikian kita tetap berusaha semaksimal mungkin dalam rangka melakukan pencegahan Karhutla. Segala daya upaya dari TNI/Polri, BNPB, BPBD dan masyarakat serta perusahaan yang tergabung dalam Satgas sudah bekerja maksimal," tutup Edwar. ***

Editor:
Wawan Setiawan

Sumber:
Detik.com

Kategori : Hukrim, Dumai, Riau
wwwwww