Home > Berita > Rohul

Pembangkit Listrik Biogas di Tambusai Utara Rohul Meledak, Kementerian ESDM RI Turunkan Tim

Pembangkit Listrik Biogas di Tambusai Utara Rohul Meledak, Kementerian ESDM RI Turunkan Tim

Kebakaran di PLTBG Rantausakti, Tambusai Utara Rokan Hulu.

Minggu, 11 September 2016 11:37 WIB
TAMBUSAI UTARA, POTRETNEWS.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tiga staf untuk mengetahui kronologi meledaknya membran balon penampung gas metan atau POME ke pembangkit listrik tenaga Bio Gas (PLTBG) Desa Rantausakti Kecamatan Tambusai Utara, Rokan Hulu (Rohul), Riau, dua hari terakhir. Selain untuk mengetahui kronologi, tiga staf diturunkan Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, yakni Zulfan, Kristian Adisantoso dan Janitra Halim, dua hari terakhir ini juga akan memintai keterangan saksi-saksi soal insiden tersebut.

Area PLTBG Rantauaakti, pilot project pembangunan pembangkit listrik berbahan baku limbah kelapa sawit Kementerian ESDM melalui Dirjen EBTKE dikerjakan oleh PT Pasadena. Zulfan, Kasi Kelistrikan Direktorat EBTKI Kementerian ESDM mengatakan mereka respons cepat karena PLTBG Rantausakti merupakan pilot project energi baru terbarukan pemerintah.

Apalagi, adanya insiden meledak hingga mengakibatkan kebakaran balon penampung gas atau membran menyebabkan suplay listrik ke masyarakat terganggu. "PLTBG ini juga dibangun untuk mengatasi krisis listrik di masyarakat, makanya kita respon cepat," ujar Zulfan, Jumat (9/9/16).

Soal kerugian materil atau finansial sekira Rp500 juta akibat kebakaran balon penampung gas atau membran pada Selasa (6/9/16) sore lalu, Zulfan mengatakan hal itu akan didiskusikan lebih lanjut di Kementerian ESDM. "Kita disini untuk mengetahui, pertama keselamatan dari petugas, instalasi, dan memitigasi agar masyarakat tetap mendapatkan pasokan listrik," jelasnya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/11092016/potretnewscom_rxw4b_571.jpg

Area PLTBG Rantau Sakti, pilot project pembangunan pembangkit listrik berbahan baku limbah kelapa sawit kementerian ESDM melalui Dirjen EBTKE dikerjakan oleh PT Pasadena.

Zulfan menilai pengelola PLTBG Rantau Sakti cukup tanggap melakukan mitigasi risiko dari kehilangan listrik, karena mereka langsung melakukan perbaikan setengah reaktor yang tidak ikut terbakar, sehingga pasokan gas metan kembali normal.

Menjaga kebutuhan suplay listrik masyarakat tetap tersedia, jelas Zulfan, tiga diesel engine milik Distamben Rohul sudah diturunkan ke lokasi selama maintenance atau perbaikan sebagian reaktor yang tidak turut terbakar.

Soal ketanggapan Pemkab Rohul, Zulfan mengakui respons cukup cepat, karena langsung meminjamkan diesel engine dan free cash alias gratis. "Saya nilai respons cukup baik," katanya.

Ditanya apakah insiden di PLTBG sebagai kelalaian pengelola, Zulfan mengatakan indikasi dan kronologis masih didiskusikan lagi. "Tapi yang pasti semua pihak disini tidak ingin ini terjadi," tandas Zulfan.

Sementara itu, Kepala Distamben Rohul Drs Yusmar M.Si mengatakan sebelum meninjau, dinasnya sudah berkoordinasi dengan pengelola apa yang terjadi.

"Untuk memastikan kebenaran kita kroscek ke lapangan hari ini. Selanjutnya kita akan mitigasi apa yang bisa dibantu," ujarnya.

Yusmar mengakui agar kebutuhan listrik masyarakat tetap tercukupi, Distamben Rohul turunkan tiga diesel ke Tambusai Utara, yakni 2 diesel masing-masing kapasitas 500 KVA dan satu diesel kapasitas 165 KVA. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Riausky.com/Beritariau.com

Area PLTBG Rantau Sakti, pilot project pembangunan pembangkit listrik berbahan baku limbah kelapa sawit kementerian ESDM melalui Dirjen EBTKE dikerjakan oleh PT Pasadena.

Kategori : Rohul, Peristiwa
wwwwww