Wali Kota Dr H Firdaus Akui Media Online sebagai Kekuatan Baru Dunia Informasi dan Selaras dengan Program Smart City Pekanbaru

Wali Kota Dr H Firdaus Akui Media Online sebagai Kekuatan Baru Dunia Informasi dan Selaras dengan Program <i>Smart City</i> Pekanbaru

Para pendiri Permasi foto bersama dengan Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.

Kamis, 08 September 2016 16:41 WIB
Mukhlis Wijaya
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Wali Kota Pekanbaru Provinsi Riau Dr H Firdaus ST MT mengakui bahwa peran media online sangat besar dalam menyukseskan program pemerintah, karena kelebihannya yang tidak dimiliki media lainnya. "Media online telah menjadi kekuatan baru dunia informasi. Namun, karena ini dunia baru, masih banyak kalangan yang belum memahami meski perannya sangat besar. Jangankan pejabat eselon IV, beberapa eselon II juga masih ada yang tidak paham," kata wali kota saat menerima pendiri Perkumpulan Media Siber Indonesia (Permasi) di rumah dinasnya, Senin (5/9/2016) malam.

Pertemuan yang dilaksanakan para pendiri Permasi ini berlangsung santai dan hangat, mulai pukul 22.00 hingga 24.00 WIB. Keberadaan Permasi disambut baik oleh Firdaus karena sesuai dengan program Pemerintah Kota Pekanbaru yakni smart city.

Para pendiri Permasi yang hadir dalam audiensi ini seperti Zulfikri (faktariau.com), Riki (datariau.com), Hermanto Ansam SSi (goriau.com), Tommy (riau24.com), Budi Syafwan (riausky.com), dan Mario Abdillah Khair SH (potretnews.com). Dalam diskusi tersebut, dikemukakan kelebihan-kelebihan media online.

Seperti disampaikan Hermanto Ansam dari GoRiau.com, kelebihan media online yang tidak dimiliki media lainnya baik cetak maupun elektronik, yakni media online memiliki kecepatan penyebarluasan berita yang tak terbatas, jangkauan luas ke seluruh dunia, dan data elektronik yang abadi atau tersimpan dengan baik, terstruktur dan mudah dicari.

"Media online dengan cepat menghadirkan berita. Tidak sampai lima menit berselang peristiwa sudah bisa masyarakat membaca beritanya di media online," sebut Hermanto.

Demikian pula jangkauan media online yang tidak terbatas. Jika pemberitaan koran lokal maupun TV lokal hanya bisa ditonton dan dibaca masyarakat Pekanbaru ataupun Riau saja, media online bahkan menjangkau hingga ke luar negeri.

"Selain itu, media online datanya juga abadi. Jika saat pak Firdaus kami muat di media online mendapat gelar doktor, maka sampai ke anak cucu bapak puluhan tahun mendatang tetap akan mudah dicari melalui mesin pencari,'' terang Hermanto lagi.

Seiring perkembangannya, kata Hermanto pula, saat ini media online yang sudah profesional tidak begitu mengharapkan kucuran APBD melalui kerja sama advertorial.

Tidak tergantungnya kepada APBD, imbuh Hermanto, disebabkan karena media online yang lulus verifikasi akun google adsense, google adx dan berbagai monetize iklan yang banyak tersedia, akan mendapat kucuran dana hitungan dalam kurs dolar sesuai dengan jumlah pembaca. Ribuan dolar pun diterima media online perhari jika berita disajikan menarik.

''Kalaupun ada kerja sama dengan pemerintah, itu hanya untuk tambahan, namun yang terpenting bagaimana berita yang dimuat menarik dan bermanfaat untuk para pembaca,'' ujarnya.

Sementara itu, Mario Abdillah Khair dari potretnews.com menyatakan, kerja sama yang dilakukan antara media dan pemerintah haruslah berlaku normal dan saling menghormati tupoksi masing-masing.

”Ada persepsi yang keliru bahwa jika sudah menjadi mitra kerja pemerintah lantas media tersebut tidak boleh memuat berita bersifat kritik. Kemudian, masih ada kasus oknum pemerintahan yang berupaya melakukan ’intervensi’ ke redaksi dengan alasan sudah memasang advertorial atau pariwara. Kami dari potretnews.com menolak cara-cara seperti itu,” kata Mario, sembari memberi contoh bahwa di masa orde baru tidak ada model kerja sama seperti sekarang ini, namun keberadaan wartawan sangat dihormati.

Ketua Permasi Zulfikri dalam kesempatan itu juga menjelaskan, bahwa organisasi media siber atau online ini dibangun untuk menjawab menjamurnya media online di Pekanbaru dan Riau yang kini mencapai ratusan media online. Maka media online yang tergabung di Permasi hanya media online yang sesuai dengan ketentuan Dewan Pers.

"Kami sangat berhati-hati dalam merekrut keanggotaan. Hanya media online yang lengkap izinnya, taat bayar pajak, ada wartawannya dan jelas di mana kantornya yang bisa bergabung," ujar Zulfikri yang mengklaim seluruh media yang menjadi anggota Permasi memiliki rating/peringkat bagus versi www.alexa.com. ***

wwwwww