Home > Berita > Inhu

Limbah PKS PT Sumatera Makmur Lestari Diduga Mengalir ke Sungai Pejangki Inhu

Limbah PKS PT Sumatera Makmur Lestari Diduga Mengalir ke Sungai Pejangki Inhu

Anggota DPRD Inhu Suharto SH didampingi Kepala Laboratorium PKS PT SML Ibnu Ramadani meninjau Sungai Pejangki yang diduga tercemar limbah PKS PT SML, Selasa (23/8/2016). (foto: riaupos.co)

Rabu, 24 Agustus 2016 14:30 WIB
RENGAT, POTRETNEWS.com - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau menurunkan tim ke lokasi pabrik kelapa sawit (PKS) dan Sungai Pejangki. Pasalnya, BLH menerima laporan tentang dugaan adanya kolam penampung limbah milik PT Sumatera Makmur Lestari (SML) yang bocor.

”Pada hari Senin (22/8/2016), ada laporan tentang dugaan bocornya limbah PKS milik PT SML. Sehingga, Selasa (23/8), sejumlah pegawai yang tergabung dalam tim langsung diturunkan,” kata Kepala BLH Kabupaten Inhu Moch Bayu Setiya Budiono SH MH, Selasa (23/8/2016).

Untuk itu sebutnya, hasil turun lapangan tim belum dapat disampaikan tentang dugaan bocornya kolam penampung limbah PKS. Begitu juga tentang dampak yang ditimbulkan oleh limbah PKS di Sungai Pejangki Kecamatan Batang Cenaku.

Sementara itu aparat Pemerintahan Desa Pejangki Kecamatan Batang Cenaku, bersama anggota DPRD Inhu Suharto SH mendatangi pabrik PKS milik PT SML, Selasa (23/8). Kedatangan rombongan itu lantaran ratusan ikan di Sungai Pejangki mati diduga akibat limbah PKS tersebut sengaja dibuang ke sungai.

Kepala Desa Pejangki Atan Puji mengatakan, ratusan ikan mati diketahui sejak Sabtu (20/8) akhir pekan kemarin. Diantara jenis ikan yang mati itu yakni jenis ikan baung, gabus, sepat dan lainnya.

Selanjutnya mereka mencari penyebab kematian ikan dan akhirnya mendapati bahwa PKS PT SML dengan sengaja mengalirkan air pembuangan dari boiler ke anak sungai sehingga mengalir ke Sungai Pejangki.

“Kami mendapati ada bendungan dari tanah yang sengaja dibuka untuk mengalirkan air yang diduga limbah dari PKS ke anak sungai sehingga mengalir ke Sungai Pejangki,” ucap Atan Puji.

Dengan kondisi itu, pihaknya melaporkan kejadian itu kepada BLH Kabupaten Inhu pada Senin (22/8) kemarin. Bersamaan dengan laporan itu, juga disertai dengan sample berupa air sungai dan ikan yang mati.

Selain membuat ikan mati, imbuh Atan Puji, akibat kejadian ini warga yang berada di RT 01, 02 dan 03 juga kesulitan mengkonsumsi air sungai yang sangat dibutuhkan sehari-hari. “Saya menerima laporan juga tentang adanya ada beberapa orang warga menderita penyakit kulit akibat menggunakan air sungai,” terangnya.

Dalam pada itu, Kepala Laboratorium PKS PT SML Ibnu Ramadani menjelaskan bahwa air yang yang dibuang ke Sungai Pejangki melalui saluran drainase air hujan. Sehingga tidak ada unsur limbah dan kimia, sebab air tersebut hanya untuk meredam debu pada conveyor.

Memang sebutnya, air tersebut sudah berubah warna menjadi hitam yang menyerupai limbah dan dianggap limbah sawit yang sengaja dibuang ke sungai.

“Saluran drainase penampungan air hujan ini disalurkan ke sungai sudah mengacu (Amdal),” ujarnya. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Riaupos.co

Kategori : Inhu, Umum, Politik
wwwwww