Home > Berita > Riau

Kala Seisi Ruangan Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-59 Provinsi Riau, Terbuai Lantunan Ayat Suci dari Salsabila

Jum'at, 12 Agustus 2016 12:58 WIB
kala-seisi-ruangan-paripurna-istimewa-hari-jadi-ke59-provinsi-riau-terbuai-lantunan-ayat-suci-dariSuasana Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi ke-59 Provinsi Riau.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ribuan undangan menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Riau dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-59 Provinsi Riau, di gedung dewan, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (9/8/2016) pagi. Rapat kali ini, benar-benar ”istimewa” karena menghadirkan Salsabila. Siapa dia? Putri cilik buah pernikahan H Ridwan dan Hj Syamsimar ini merupakan juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 Tingkat Nasional yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.

Pada forum sakral itu, Salsabila memang sengaja didaulat oleh panitia penyelenggara untuk melantunkan ayat suci Alquran, di awal acara, sebelum dimulainya rapat paripurna. Tatkala qariah cilik ini mulai membaca kalam Ilahi, suasana terlihat sangat tenang. Lantunan suara Salsabila membuat seluruh pengunjung terpesona. Benar-benar hening…

Dihadiri Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA, rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi tahun ini mengusung tema, ”Melalui Hari Jadi Provinsi Riau, Kita Tingkatkan Kinerja Pemerintah Daerah terhadap Pelayanan Publik Melalui Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Teknologi”.

Rapat paripurna istimewa dipimpin Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman, didampingi dua wakil lainnya Manahara Manurung dan Sunaryo dan hadiri seluruh anggota dewan provinsi. Tampak hadir Anggota DPR/MPR RI Dapil Riau Jon Erizal, Sayed Abubakar Assegaf, Anggota DPD/MPR RI A Ghafar Usman dan Instiawati Ayus, Pangdam I/Bukit Barisan, perwakilan gubernur se-Sumatera, mantan-mantan gubernur dan mantan wakil gubernur Riau.

Kemudian, terlihat juga Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau, sekdaprov, tokoh masyarakat Riau, para pejuang dan pendiri Provinsi Riau, alim ulama, pemuka adat, cerdik pandai, Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Ketua MUI Riau, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, dan ribuan undangan dari berbagai unsur.

Dalam pengantarnya, pimpinan rapat, Noviwaldy Jusman menyebut, pertambahan usia tidak sebatas kepada nilai dan angka, lebih dari itu hendaklah dijadikan waktu jedah untuk merenung diri dan berkonsentrasi terhadap apa yang akan dihadapi di masa yang akan datang.

Dia mengajak masyarakat Riau untuk selalu mengenang jasa para pahlawan yang sudah bersusah payah dalam mendirikan sekaligus memperjuangkan Provinsi Riau. Tak lupa dia mengingatkan generasi penerus untuk senantiasa menunjukkan semangatnya dalam meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh para pejuang.

"Dengan memperingati hari jadi ke-59, mudah-mudahan Provinsi Riau ke depannya menjadi provinsi yang terbilang, cemerlang dan gemilang," kata politisi Partai Demokrat itu.

Pria yang akrab disapa Dedet ini sempat menyinggung suksesi pilkada serentak yang akan digelar Pemilihan Wali Kota Pekanbaru dan Pemilihan Bupati Kampar yang akan dilaksanakan Februari 2016 mendatang. Pihaknya berharap pilkada nantinya akan melahirkan pemimpin yang benar-benar amanah dalam memimpin masyarakat.

"Kami mengimbau masyarakat Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar agar senantiasa menjaga keamanan, ketertiban dari pihak yang ingin memecah belah. Kehidupan rukun dan damai yang selama ini sudah teruji, mesti dikedepankan," ucapnya.

Dalam paripurna istimewa ini juga diserahkan anugerah penghargaan kepada para pendiri dan pejuang Riau. Penghargaan berupa gelar pahlawan kemerdekaan daerah, pejuang agama Islam, pejuang bidang politik/pemerintahan, pejuang bidang budaya, diserahkan langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman didampingi tiga Wakil Ketua DPRD Riau yakni, Noviwaldy Jusman, Manahara Manurung, dan Sunaryo.

Adapun nama-nama tokoh yang dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan berbagai bidang sesuai Surat Keputusan (SK) Nomor 673/VII/2016 tertanggal 21 Juli 2016, yakni; 1. Kolonel Purnawirawan (Purn) Abbas Jamil dari Kabupaten Siak, 2. Abdul Latief Datuk Bandaro Sakdi dari Kampar, 3. Arifin Achmad Brigjen (Purn) dari Bengkalis, 4. H Masnur (Purn) dari Bengkalis, 5. H Raja Rusdi BA Kuantan Singingi, 6. Letkol (Purn) Hasan Basri dari Riau, 7. Khadijah Ali dari Riau.

Selanjutnya, 8. Letnan M Boya dari Inhil, 9. Okan Muhamad Jamil dari Bengkalis, 10. Brigjen (Purn) dari Bengkalis Soebrantas Siswanto, 11. Sultan Muhamad Zainal Abidin dari Rohul, 12. Tengku Agung Syarifah Latifah dari Siak, 13. Mayor (Purn)Toha Hanafi dari Inhu, 14. Tulus dari Rengat, 15. Buya Marifat Marjani dari Kuantan Singingi.

Selain itu, 16. Tuan Guru Syeh Abdurrahman Sidiq dari Inhil sebagai Pejuang agama islam, 17. Muhammad Johan dari Kepulauan Meranti, 18. Datuk Wan Abdulrachman dari Pekanbaru dianugerahi gelar Pahlawan Politik dan Pemerintahan, 19. H Daeng Muhayatul dari Kepulau Meranti. 20. Tenas Effendy dari Pelalawan gelar Pahlawan Budaya.

https://www.potretnews.com/assets/imgbank/25082016/potretnewscom_4uund_533.jpg
Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA didampingi Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menyematkan medali tanda penganugerahan sebagai pahlawan kemerdekaan daerah kepada para pejuang Riau, yang diwakili ahli warisnya.

Setelah acara penyematan medali tanda penganugerahan sebagai pahlawan kemerdekaan daerah kepada para pejuang Riau tersebut selesai, rapat paripurna istimewa dilanjutkan kembali. Masih dari meja pimpinan rapat, Noviwaldy menyebut, perlu ditumbuhkan semangat berdemokrasi yang diiringi dengan gerak langkah dan juga peningkatan pembangunan demi kemajuan Riau. Karena hal ini sesuai dengan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis sejahtera lahir dan batin di Asia Tenggara tahun 2020.

"Meskipun sudah berjuang sekuat tenaga dan tanpa kenal lelah, masih banyak lagi yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan di usia Provinsi Riau yang 59. Untuk mencapai sejahtera itu sangat memerlukan kesan dan rasa empati serta upaya yang sungguh-sungguh dari para pelaku pembangunan di negeri ini, serta dalam pembentukan rangkaian yang tak dapat dipisahkan dengan cita-cita kekinian dan masa depan kita semua," papar Noviwaldy.

Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam pidatonya mengemukakan, dalam memperingati lahirnya Provinsi Riau hendaknya semua pihak dapat melihat, mengkaji dan mencermati berbagai aspek dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan etika, karena dalam proses perjalanan negeri ini, banyak hal yang patut kita jadi pembelajaran agar langkah ke depan sesuai dengan arah dan tujuan.

"Oleh sebab itu, pertama sekali dengan penuh ketulusan hati saya atas nama Pemerintah Provinsi Riau menyampaikan salam takzim, dan rasa terima kasih serta penghargaan yang tak terhingga kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam mendirikan provinsi Riau. Berkat jerih payah dan nilai perjuangan merekalah, provinsi Riau dapat terus maju dan berkembang hingga saat ini," ujar Arsyadjuliandi. ***

wwwwww