Home > Berita > Riau

Empat Ekor Gajah Ikut Ambil Bagian dalam Pawai HUT ke-59 Provinsi Riau

Empat Ekor Gajah Ikut Ambil Bagian dalam Pawai HUT ke-59 Provinsi Riau

Empat ekor gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas turut memeriahkan pawai dalam rangka memperingati HUT-ke 59 Provinsi Riau di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Selasa (9/8/2016).

Rabu, 10 Agustus 2016 06:33 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Sebanyak empat ekor gajah Sumatera jinak beserta pawang turut serta menyemarakkan pawai budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-59 Provinsi Riau. Keempat ekor gajah dari Pusat Pelatihan Gajah tersebut menarik perhatian ribuan masyarakat yang menyaksikan penampilan budaya tradisional yang diselenggarakan di Jalan Gadjah Mada, Kota Pekanbaru, Selasa (9/8/2016) petang.

Aksi gajah tersebut menjadi penutup rangkaian pawai budaya Melayu yang diselenggarakan pemerintah setempat. Gubernur Riau yang menghadiri kegiatan tersebut bahkan sempat mengalungkan karangan bunga ke salah satu gajah itu.

Masyarakat yang menghadiri rangkaian kegiatan pawai budaya melayu mengaku takjub karena berkesempatan melihat gajah secara langsung. "Terlebih lagi melihat empat ekor gajah yang masuk ke tengah Kota Pekanbaru," kata salah seorang warga yang menyaksikan, Vera.

Pada Selasa (9/8/2016) ini, Pemerintahan Provinsi Riau mengadakan beragam kegiatan dalam memperingati HUT ke-59 Riau. Dimulai dari apel peringatan HUT Riau, Pawai Budaya Melayu pada sore dan ditutup dengan malam puncak Festival Lancang Kuning.

Dalam kegiatan pawai budaya melayu itu, panitia melibatkan ribuan masyarakat perwakilan 12 kabupaten dan kota serta instansi untuk menampilkan kesenian, budaya dan unggulan masing-masing perwakilan.

Selain dihadiri langsung oleh Gubernur dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, turut terlihat perwakilan dari Konsulat Malaysia yang berada di Pekanbaru.

"Pelaksanaan Pawai Budaya Melayu ini diharapkan dapat mengenalkan kekayaan budaya Riau ke masyarakat," kata Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya.

Pelaksanaan parade budaya Melayu diawali dengan penampilan Marching Band dari ratusan siswa-siswi Pekanbaru, Bengkalis dan Dumai. Musik yang mereka mainkan merupakan lagu tradisional Riau seperti Lancang Kuning dan lagu Zapin Melayu.

Jelas terlihat masyarakat yang memadati lokasi pelaksanaan Pawai Budaya Melayu dan pejabat mengagumi aksi siswa-siswi dalam memainkan alat musik tersebut. Bahkan, perwakilan dari Konsulat Malaysia terlihat tidak hentinya mengabadikan momen tersebut.

Setelah aksi marching band selesai, Pawai Budaya Melayu dilanjutkan dengan parade mobil hias dan kesenian tradisional masyarakat dari 12 kabupaten dan kota se Riau.

Kabupaten Bengkalis memiliki kesempatan pertama untuk menampilkan aksi kesenian dan budaya tradisional. Dengan mengusung sebuah replika Kapal Lancang Kuning berukuran cukup besar yang didukung dengan musik Kompang (alat musik tradisional melayu), perwakilan Bengkalis berhasil menghipnotis masyarakat yang menyaksikan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh perwakilan dari Rokan Hilir. Mereka terlihat turut menampilkan replika kapal tradisional yang biasa digunakan nelayan setempat. Selain itu, perwakilan Rokan Hilir juga menampilkan ritual tolak bala, sebuah ritual yang biasa dilakukan untuk menghindari dari hal-hal buruk.

Penampilan dari Pelalawan, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, Dumai, Pekanbaru, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar, Meranti, Siak, dan sejumlah instansi lainnya tidak kalah menarik dengan menampilkan kesenian daerah masing-masing.

Gubernur mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut dan berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan lagi pada tahun mendatang dengan konsep yang lebih semarak lagi. ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Republika.co.id

wwwwww