Enggan Bayar Cicilan Mobil, Warga Pekanbaru Ini Pilih Buat Laporan Palsu Perampokan agar Dapat Asuransi

Enggan Bayar Cicilan Mobil, Warga Pekanbaru Ini Pilih Buat Laporan Palsu Perampokan agar Dapat Asuransi

Ilustrasi.

Rabu, 15 Juni 2016 21:56 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Andri Mustafa (25) warga Pekanbaru harus berurusan dengan kepolisian setelah berupaya memanipulasi peristiwa perampokan dengan kekerasan yang dialaminya. Kepada polisi, warga Jalan Pahlawan Kerja, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai ini mengaku menjadi korban perampokan di Jalan Lintas Petapahan-Pantai Cermin, Desa Petapahan, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, pada 31 Januari 2016 silam.

Dari laporannya, ia menceritakan tengah mengemudikan mobil Avanza BM 1799 QM dari arah Suram-Kabupaten Kampar menuju Kota Pekanbaru. Di tengah perjalanan datang pelaku memeptnya kemudian menodongkan senjata api.

Mustafa mengaku diikat kemudian dibuang di pinggir jalan. Mobil serta handphone miliknya dibawa kabur pelaku. Dari laporan tersebut, Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Bersusah payah polisi mengungkap, ternyata itu peristiwa tersebut hanyalah rekayasa Mustafa.

Tagihan Kredit Mobil
Ya, Mustafa yang awalnya melapor menjadi korban perampokan, justru berbalik enjadi tersangka laporan palsu. Setelah diusut, ternyata ia nekat merancang drama perampokan itu untuk menghindar dari tagihan kredit mobil.

Mobilnya sendiri memang dibawa kabur, namun bukan perampok melainkan orang yang merental mobilnya (penggelapan). Kapolres Kampar, AKBP Edy Sumardi menyebutan, terungkapnya laporan palsu tersebut berkat usaha keras personelnya.

Pasca-laporan, polisi melakukan penyelidikan mencari keberadaan pelaku. Karena korban mengaku handphonenya juga dibawa pelaku, maka polisi pun melacaknya. Usaha itu membuahkan hasil.Handphone pelapor ternyata masih ditangannya. Hanya nomorny sakja yang sengaja ditukar untuk meyakinkan bahwa handphone tersebut sudah berada ditangan orang lain.

"Kita menginterogasi pelapor. Pelapor mengakui bahwa perampokn yang dialaminya hanyalah rekayasa saja. Itu dilakukan berharap dapat asuransi dan terhindar dari tagihan kredit mobil," ujar Edy, Rabu (15/6/2016). Kasus itu sendiri masih dalam pengembangan. pelapor mengaku merencanakannya berdua dengan abangnya. "Kita masih lakukan pemeriksaan," pungkas Edy. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Tribunpekanbaru.com

Kategori : Hukrim, Kampar, Pekanbaru
wwwwww