Ini Curhat Memilukan Penyapu Jalan kepada Pejabat Pemkot Pekanbaru Kala Merasa Dibohongi Terus…

Ini Curhat Memilukan Penyapu Jalan kepada Pejabat Pemkot Pekanbaru Kala Merasa Dibohongi Terus…

Pejabat Pemkot Pekanbaru akhirnya menerima aspirasi 10 perwakilan pendemo di ruang multimedia. (foto: goriau.com)

Kamis, 09 Juni 2016 12:19 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Perwakilan pengunjuk rasa ”sampah” yang menggelar demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (9/6/2016) siang, akhirnya diperkenankan masuk dan bertemu pejabat pemerintah kota (pemkot) untuk menyampaikan aspirasi. Ada 10 orang yang diperkenankan masuk. Mereka ditampung di ruang multimedia, kantor itu, dan dipertemukan dengan Asisten II Dedi Gusriadi, Kadis DKP Edwin Supradana, Kadis Pasar Mahyudin, Kasatpol PP Zulfahmi Adrian dan Kabag Ops Polresta Kompol M Sembiring.

"Kami minta dituntaskan hak pekerja. Kedua, meminta kepastian status pekerja, karena menurut informasinya, bahwa mereka setelah ini tidak dipekerjakan lagi. Harus ada status kejelasan. Cuma itu, sederhana saja," tutur Sepriadi, koordiantor aksi.

"Kami mohon, perhatikan betul kesejahteraan mereka. Karena apa, ujung tombak kebersihan kota karena bapak-bapak ini. Ini sudah kewajiban. Kami minta, berikan jawaban yang pasti terhadap mereka," sambung dia.

Berbeda dengan curhatan salah seorang pekerja. Sambil menangis, bapak ini bercerita. "Anak kami nunggu di rumah, hutang numpuk di warung. Setiap pulang istri tanya, ada uang pak. Selama ini janji dituntaskan, tapi maleset, kami dibohongi terus. Keamanan kerja tidak ada, peralatan keamanan juga tidak," kisahnya.

"Sembilan tahun saya mengangkat sampah, selama itu masih aman-aman saja. Sekarang malah terkatung-katung. Kasihanilah kami pak. Ini bukan puasa lagi. Kami butuh uang buat biaya hidup. Hutang di kedai menumpuk," pilunya dengan suara terbata-bata.

Menanggapi itu, Asisten II Dedi menyatakan kalau pihaknya sudah melakukan rapat terkait itu. "Ada beberapa poin yang kita bahas dan ada langkah-langkah penyelesaian yang juga kita bahas kemarin. Kita sangat mengerti apa yang bapak rasakan. Namun ini masalah regulasi," jawabnya.

"Poin kesepakatan, pertama, PT MIG harus Membayar tuntas kekurangan gaji pekerja, kedua, PT MIG diberi waktu sampai Jumat harus tuntas terkait masalah pengangkutan sampah. Jika tidak, kami akan rapat darurat, tergantung kesepakatan baru," ujar Dedi di hadapan perwakilan massa.

"Kesimpulan ketiga, untuk karyawan yang belum digaji kita carikan solusi, jika seandainya PT MIG angkat bendera putih, kita akan carikan solusi lain, sekarang kita kasih waktu sampai Jumat," ujarnya. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
GoRiau.com

wwwwww