Mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah: Di Masa Saya, Tak Ada Onggokan Sampah seperti Sekarang

Mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah: Di Masa Saya, Tak Ada Onggokan Sampah seperti Sekarang

Gunungan sampah di belakang SDN 012, 013 dan 023 Jalan Teratai.

Rabu, 08 Juni 2016 08:26 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Wali Kota Pekanbaru dua periode, 2001-2011, Herman Abdullah, hanya bisa bersedih dan prihatin melihat berbagai upayanya menjadikan Pekabaru sebagai Kota Terbersih, tidak dilanjutkan serta diteruskan oleh penerusnya, Firdaus MT. Saat ia menjabat, tujuh Piala Adipura berturut-turut mengisi lemari penghargaan di Kantor Wali Kota Pekanbaru. Coba bandingkan selama empat tahun Firdaus MT menjabat, sudah berapa Piala Adipura, penghargaan tertinggi untuk kota terbersih, diperolehnya. 

Puncaknya, sejak lima hari ini, wajah Kota Pekanbaru berubah menjadi Kota Sampah, bukan Kota Bertuah ataupun Kota Madani, slogan selama ini didengang-dengungkan Firdaus.

"Ini sudah lima hari, prihatin saya. Onggokan sampah di jalan protokol, dan sudut-sudut Kota Pekanbaru saya lihat. Saya terima laporan dari warga keluhkan sampah dimana-mana. Di masa saya, ini yang saya hindari terjadi," kata Herman Abdullah secara khusus bercerita, bagaimana ia mengelola sampah selama 10 tahun memimpin Ibu Kota Provinsi Riau, Selasa (7/6/2016).

Herman mengatakan, saat ia keluar dari rumahnya di Jalan Thamrin, hingga Jalan Diponegoro, jalan protokol, setidaknya tiga titik onggokan sampah ia lihat.

Pantauan di lapangan, di jalur yang dilalui mantan Wali Kota Herman Abdullah, onggokan pertama berada di simpang jalan masuk rumahnya, di sudut SMK Labor, Jalan Thamrin.

Dua titik lainnya, di tikungan dekat sebuah masjid Jalan Thamrin serta di bak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) belakang sebuah SMP Negeri.

"Biasanya tak ada onggokan. Sekarang keluar ke Jalan Diponegro, sudah ada onggokan sampah itu, Ada 3 titik sampah. Di masa saya ini yang selalu saya hindari," tegas Herman Abdullah. ***

Editor:
Mukhlis

Sumber:
Riauonline.co.id

wwwwww