Home > Berita > Riau

Ini Beberapa Koreksi Sanusi Anwar Lihat ”Kekurangan” Popda XIII/2016

Ini Beberapa Koreksi Sanusi Anwar Lihat ”Kekurangan” Popda XIII/2016

Sanusi Anwar menjawab pertanyaan wartawan.

Minggu, 29 Mei 2016 17:17 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII/2016 Provinsi Riau menyisakan banyak koreksi yang harus dilakukan, terutama mengenai postur dan umur anak atau atletnya. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan dan Pembinaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau H Sanusi Anwar menilai, sedikit banyaknya setiap cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, tidak menggambarkan adanya atlet unggulan yang bisa diambil untuk dibina.

"Saya melihat, inilah barangkali yang tidak terpikirkan oleh pengurus cabor maupun pelatihnya. Soalnya alasan yang dominan karena ingin menang. Padahal ajang Popda XIII/2016 merupakan tempat wadah pencarian bibit atlet yang berprestasi," kata Sanusi saat bincang-bincang dengan potretnews.com, Minggu (29/5/2016) usai peninjauan pertandingan.

Secara eksplisit, Bang Uci begitu panggilan akrab, mencontoh cabor voli, yang dari postur tubuh atletnya kelihatan di bawah standar semua. Begitu pula dengan renang, yang tidak jauh beda.

"Kalau kondisi seperti ini terus dilakukan dan tidak ada perhatian, maka slogan sebagai lumbung pembibitan atlet tidak ada artinya," tandasnya. Sanusi juga menyinggung soal umur yang menurutnya juga tidak memenuhi syarat yang semestinya. Contohnya, kalau seseorang itu kelahiran tahun 2003, sudah bukan masuk dalam kategori pembibitan, tapi seharusnya sudah menjadi atlet.

Dia menyarankan hal ini sebaiknya menjadi evaluasi ke depan, mumpung sebelum terlambat dan untuk menghindari pembelian atlet. "Mari sama-sama kita ubah Mindset yang boleh dikatakan salah langkah ini," ujarnya. ***

Kategori : Riau, Sport
wwwwww