Home > Berita > Inhil

Berbulan-bulan Diberi Air ”Tajin”, Bayi di Inhil Alami Gizi Buruk

Berbulan-bulan Diberi Air ”Tajin”, Bayi di Inhil Alami Gizi Buruk

M Rafi, bocah penderita gizi buruk yang berasal dari Desa Dungai Teritip, Kecamatan Kateman, Inhil, Riau.

Sabtu, 16 April 2016 13:12 WIB
TEMBILAHAN, POTRETNEWS.com - Lagi-lagi, kasus gizi buruk di temukan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Kali ini, seorang bayi berusia 4 bulan bernama M Rafi dari Desa Teritip, Kecamatan Kateman yang mengalaminya. Anak dari pasangan Kasim dan Ida ini, saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Raja Musa Guntung, Kateman. Seperti yang diceritakan sang ibu, Ida kepada wartawan, Jumat (15/4/2016), berat badan sang anak mulai menyusut semenjak ia tidak lagi memberikan ASI ekslusif.

''Waktu umurnya sebulan, saya kena demam malaria, jadi saya tidak menyusi Rafi lagi,'' cerita Ida. Namun, saat ia mengganti ASI dengan susu formula, ia mengakui anaknya muntah dan susu yang diminumkan itu juga keluar dari hidung anaknya itu. Akhirnya, ia pun memberikan air tajin atau air dari menanak nasi kepada anak ketiganya itu, dan diakuinya, anaknya bisa mengonsumsinya.

Namun demikian, berat badan sang buah hati diakuinya semakin menyusut, dari awalnya berat badannya 2,7 kilogram (kg), saat ini berat badan Rafi hanya 2 kilogram saja. Hingga akhirnya, saat dilakukan pendataan oleh bidan setempat, ia pun diminta membawa anaknya itu ke RS Raja Musa Guntung.

Setelah mendapatkan perawatan selama satu minggu, dikatakan Ida ia pun diminta membawa anaknya kembali pulang ke rumah.

''Saya juga tidak tahu, di suruh pulang ya pulang saja,'' tambahnya. Kemudian, baru tiga hari berada di rumah, diceritakannya datang rombongan dari angkatan laut dan menanyakan soal kondisi Rafi.

''Bapak-bapak dari angkatan laut bilang, gak bisa kalau dirawat cuman satu minggu, jadi sama mereka, saya di bawa lagi ke Rumah Sakit, dan saat ini udah tiga hari kami di sini,'' lanjut Ida.

Saat ini, anaknya itu, dikatakan Ida masih menjalani perawatan dan telah diberikan susu formula oleh petugas kesehatan di rumah sakit. ''Bapak angkatan laut sudah bilang, kenapa tidak dibawa ke Tembilahan saja, saya bilang kami tidak punya ongkos untuk biayanya. Kalau kami kemana saja asal anak bisa cepat sembuh, cuman biaya saja yang tidak ada, suami saya hanya petani biasa'' ujar Ida lagi. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
GoRiau.com

Kategori : Inhil, Umum
wwwwww