Kena Pukul saat di Kantor Gubernur Riau, Mata Kanan Presiden BEM Unri Lebam

Kena Pukul saat di Kantor Gubernur Riau, Mata Kanan Presiden BEM Unri Lebam

Presiden BEM Unri Andres Fransisca memperlihatkan mata kanannya lebam akibat bentrokan fisik di kompleks kantor gubernur, Kamis (14/4/2016).

Kamis, 14 April 2016 23:59 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Riau (Unri), Kamis (14/4/2016) kembali melakukan aksi demonstrasi. Seribuan mahasiswa mendatangi kompleks Kantor Pemprov Riau di Jalan Sudirman, Pekanbaru. Presiden BEM Unri Andres Fransisca mengatakan, mata kanannya memar akibat ke pukulan saat aksi demonstrasi tersebut. Andres mengatakan, persoalan tersebut akan kembali dibawa ke ranah hukum.

"Mata kanan saya memar dan lebam akibat bentrok fisik di Pemprov tadi," kata Andres, Kamis sore.

Andres mengaku akan melaporkan pemukulan itu kepada pihak berwajib besok, Jumat (15/4/2016) besok. Dirinya mengaku, kecewa dengan perlakuan satuan pengamanan Satpol PP yang bertugas di kantor gubernur.

"Kami hanya ingin menyampaikan pendapat dan mempertanyakan kejelasan kasus pemukulan hari Rabu (13/4/2016) di Balai Srindit. Itu saja," urainya.

Dalam aksi demonstrasi tersebut, pihak mahasiswa membawa dua tuntutan yang ingin disampaikan. Pertama, meminta agar Pemprov meminta maaf kepada seluruh mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Unri khususnya secara terbuka di media massa.

Kedua, meminta agar Pemprov Riau memecat Kabiro Humas Pemprov Darusman dan Kasatpol PP Riau Zainal akibat insiden pemukulan mahasiswa tempo hari.

"Dipenuhi atau tidak tuntutan tersebut, kami (BEM Unri) tidak akan mencabut laporan yang sudah dibuat di kepolisian," jelas Andres.

Terpisah, Mensospol BEM Unri Andri Rangkuti menegaskan, pihaknya akan melanjutkan kembali aksi demonstrasi dalam waktu dekat. Mereka akan menggalang massa dan solidaritas dari seluruh mahasiswa se-Unri beserta mahasiswa dari kampus lainnya.

"Hari ini kami sudah menurunkan seribu orang mahasiswa untuk aksi bersama. Besok, kami akan membawa lebih banyak mahasiswa," urainya.

"Jika perlu, kami akan menghentikan seluruh perkuliahan di kampus dan memobilisir massa mahasiswa lebih banyak dari hari ini," kata Andri.

Disampaikannya juga, mahasiswa BEM Unri korban pemukulan di Balai Srindit yakni Muhammad Fauzi dan Triandi tidak turut dalam aksi kemarin. Keduanya berhalangan hadir karena alasan kesehatan.

"Keduanya masih sakit akibat insiden kemarin. Jadi tak bisa turun aksi hari ini. Mereka juga meminta maaf kepada seluruh mahasiswa karena tak bisa bersama-sama aksi disini," tutupnya. ***

editor : wawan s
sumber : tribunpekanbaru.com

Kategori : Pekanbaru, Peristiwa
wwwwww