Salah Ngomong Bilang Gedung Daerah Miliknya, Kasat Pol PP Riau Diledek dan Ditertawai Pengunjuk Rasa

Salah Ngomong Bilang Gedung Daerah Miliknya, Kasat Pol PP Riau Diledek dan Ditertawai Pengunjuk Rasa

Aksi pencopotan spanduk demo yang dipimpin Kasat Pol PP Provinsi Riau. (foto: goriau)

Rabu, 13 April 2016 14:50 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com – Kasat Pol PP Provinsi Riau Zainal dibuat ”panas kuping” oleh ledekan pengunjuk rasa, Rabu (13/4/2016) siang, saat berlangsungnya demonstrasi di Tugu Pahlawan/depan Gedung Daerah (Gubernuran), Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Riau. Ini dipicu saat Zainal memimpin anggotanya untuk mencopot spanduk di pagar gedung kediaman Plt Gubernur Riau. Aksinya itu ditantang pendemo dan berujung pada perdebatan sengit. "Kenapa dilarang memasang spanduk di sini, tunjukkan peraturannya," tanya masa.

"Ini tanah rakyat. Kami berunjuk rasa ada izin. Kenapa harus dicopot spanduk kami," umbar pendemo. Ini langsung ditanggapi Zainal dengan jawaban yang imbasnya membuat Kasat Pol PP Provinsi Riau ini ”panas kuping”. "Ini tanah saya, saya minta tolong dicopot," instruksinya kepada anggota Pol PP lainnya.

Jawaban ini langsung mendapat reaksi massa. "Saya kira ini rumah plt milik rakyat. Ternyata milik Pak Zainal. Luar biasa. Tolong dicatat semua, tanah ini ternyata sudah dikapling Pak Zainal sehingga dia bisa melarang kita membentang spanduk," sindir massa.

Bahkan pendemo sempat memancing Kasat Pol PP supaya menjual tanah itu ke jual beli online, agar mereka bisa membelinya sehingga bisa diizinkan membentangkan spanduk. "Pak, masukan saja ke jual beli online dan broadcast (pesan berantai, red), yang minat Ping. Biar kami beli tanah bapak ini," teriak massa yang langsung mendapat tepukan tangan.

Sindiran demi sindiran itu terus bergulir, hingga membuat Zainal akhirnya mengabaikan upaya awal, untuk melepas spanduk tersebut. Bahkan Zainal juga tampak pergi meninggalkan pendemo.

Sampai berita ini diturunkan, pengunjuk rasa yang mayoritasnya mahasiswa ini masih bertahan di Tugu Pahlawan. Mereka kecewa lantaran KPK tidak mau menemui mereka untuk berdiskusi. Mereka sepakat untuk menggelar long march. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:GoRiau.com
wwwwww