Bejat... Meskipun Umur Baru 22 Tahun Sudah Jadi Penjahat Kelamin, Keponakan Kandung ”Dijajal” secara Berkelanjutan hingga Ratusan Kali

Bejat... Meskipun Umur Baru 22 Tahun Sudah Jadi Penjahat Kelamin, Keponakan Kandung ”Dijajal” secara Berkelanjutan hingga Ratusan Kali

Ilustrasi.

Minggu, 03 April 2016 13:26 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Ini sungguh keterlaluan. Usia Jamal baru 22 tahun, tapi sudah kenyang jadi penjahat kelamin. Bayangkan, ponakan senditi Nurul, 17, sejak tahun 2014 digauli hingga ratusan kali. Setelah paman "celamitan" itu pindah ke Deli Serdang, barulah Nurul berani bercerita apa yang terjadi. Jamal pun ditangkap. Kebanyakan paman pasti sayang sama ponakan. Bahkan menurut kultur Sumatera Barat, paman harus mengurus ponakan dari kecil hingga dewasa. Tapi di era gombalisasi ini, kini banyak paman yang berbuat lebay pada ponakan sendiri.

Bukan disekolahkan dari SD hingga perguruan tinggi, ponakan yang cantik malah dimanfaatkan sendiri. Kasus demikian kini banyak terjadi di mana-mana. Ponakan sendiri justru dibuat penak-penakan.

Rupanya Jamal yang tinggal di Pekanbaru, Riau ini juga pengikut tren masa kini tersebut. Melihat anak gadis dari kakaknya paling tua, timbul juga nafsunya. Terus terang, Nurul memang cantik, sehingga banyak pemuda yang naksir. Apa komentar Jamal? “Ketimbang diambil orang lain, mending saya pakai sendiri,” kata Jamal yang rupanya mengibaratkan ponakannya seperti baju saja.

Setan mendengar tekad Jamal, langsung mengacungi jempol. Ini namanya “sahabat setan” yang sejati. Sebab dalam perspektif setan, menggauli ponakan bukanlah aib, justru dianjurkan. Menghamili anak orang, itu juga bolah-boleh saja. “Tapi kalau elo berani menghamili anak gue, kuhajar juga kau!” ancam setan serius.

Demikianlah, Jamal sangat bernafsu melihat ponakannya yang mulai berangkat dewasa itu. Karena memang tinggal serumah, peluang pastilah ada. Di kala ayah ibu Nurul tak di rumah, mulailah Jamal merayu-rayu Nurul untuk bisa melayani kebutuhan biologisnya. Bahasanya sekarang: siap dicabuli. Awalnya Nurul menolak, tapi karena diancam akhirnya dia bertekuk lutut dan berbuka paha juga.

Sejak tahun 2014 Jamal berhasil menjajal ponakan secara berkelanjutan. Dari ancaman, akhirnya menjadi sebuah kebiasaan. Hingga akhir Maret lalu, sudah ratusan kali Jamal melampiaskan nafsunya pada anak kakak kandungnya itu. Kenapa Nurul tetap diam saja, sebab Jamal memang mengancam, bila sampai cerita akan dibunuh.

Beberapa minggu lalu Jamal pindah ke Deli Serdang, Sumatera Utara. Ini kesempatan emas bagi Nurul untuk bercerita apa adanya, tentang perilaku pamannya itu. Di depan ayah dan ibunya, dia mulai bercerita kelakuan pamannya selama ini. “Jadi kamu diperlakukan seperti itu? Kurang ajar!” maki ayah kandung Nurul, yang berarti juga kakak Jamal sendiri.

Orang tua Nurul segera lapor polisi, dan hamba wet itu mengadakan pengejaran. Jamal bisa dibawa ke Riau untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan dia mengakui bahwa telah menggauli ponakan sejak 2014 lalu, jumlahnya nggak kehitung. Pokoknya sudah ratusan kali lah, sampai pelaku jenuh sendiri. Ini namanya paman ”celamitan (khawatir makanannya dimakan orang lain, red). ***

Editor:
Farid Mansyur

Sumber:
Poskotanews.com

Kategori : Pekanbaru, Hukrim
wwwwww