Drone akan Digunakan untuk Pemantau Karhutla di Wilayah Riau

Drone akan Digunakan untuk Pemantau Karhutla di Wilayah Riau

ilustrasi

Senin, 21 Maret 2016 06:59 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Tidak lama lagi, Riau akan memiliki drone atau pesawat tanpa awak untuk memantau kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Diharapkan, dengan bantuan alat ini, upaya antisipasi dan pencegahan kebakaran lahan dapat dilakukan secara lebih maksimal.

“Drone itu sudah disanggupi Menkoplhukam (Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sekarang sedang dipesan,” ungkap Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung, di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Jumat (18/3/2016) lalu.

Diterangkan Lodewyk, alat tersebut dapat menjangkau wilayah Riau seluas 200 kilometer, akan ditempatkan di Dumai dan Pekanbaru. “Karena untuk mendaratkan Drone itu butuh landasan sekitar 150 meter,” jelasnya.

Pertimbangan untuk mengadakan drone itu merupakan satu dari tujuh konsep yang dipaparkannya Pangdam, saat memberi materi pada rapat Satgas Karhutla Riau.

Dikatakan Lodewyk, ketujuh konsep yang diajukan tersebut nantinya akan saling berkaitan dan berkesinambungan sehingga pencegahan Karhutla dapat dimaksimalkan.

Ketujuh konsep tersebut adalah menguatkan personil di wilayah yang sedang meng­alami kebakaran. Saat ini telah ada sekitar lima Satuan Setingkat Kompi (SSK) yang dikerahkan untuk mencegah dan memadamkan kebakaran lahan.

Konsep selanjutnya adalah penempatan personil dan penempatan drone. “Ketika Drone menemukan titik api, maka kita kirimkan helikopter membawa pasukan untuk langsung memadamkan keba­karan sehingga tidak menyebar,” terangnya.

Selanjutnya gelar komunikasi dan pelibatan personil gabungan. Kedua konsep itu, sebutnya, bertujuan untuk meningkatkan komunikasi yang baik setiap prajurit. “Percuma saja jika drone muter-muter tapi komunikasi tidak ada. Kemudian personil gabungan TNI, Polri, BPBD, BKSDA dikuatkan,” tegasnya.

Selanjutnya adalah sistem pelaporan jaringan yang telah terbentuk dan membuat SMS Center. Ia menjelaskan konsep itu untuk meluaskan jari­ngan petugas dengan melibatkan masyarakat.

“Sekarang setiap masyarakat punya HP (handphone). Jadi masyarakat yang melihat kebakaran lahan bisa menginformasikan ke Satgas untuk segera ditanggulangi,” jelasnya.***

(wawan setiawan)
Kategori : Lingkungan, Umum, Riau
Sumber:harianhaluan.com
wwwwww