Home > Berita > Riau

Plt Gubernur Riau Dianugerahi Alumni Terbaik oleh Universitas Sebelas Maret, ”Bang Akbar Tandjung adalah Guru Politik Saya”

Plt Gubernur Riau Dianugerahi Alumni Terbaik oleh Universitas Sebelas Maret, ”Bang Akbar Tandjung adalah Guru Politik Saya”

Plt Gubernur Riau saat menerima penghargaan sebagai alumni terbaik dari Universitas Sebelas Maret di Surakarta, Jawa Tengah. (foto: istimewa)

Jum'at, 11 Maret 2016 19:40 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Pada Dies Natalis ke-40 atau Lustrum ke-8, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) berkesempatan memberikan apresiasi kepada para alumninya yang dinilai telah sukses dalam berkarier. Salah satunya yang mendapat penghargaan tersebut, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman atau Andi Rachman. Yang luar biasanya lagi, ternyata, pria yang akrab disapa Andi itu adalah satu-satunya alumni UNS yang mendapat amanah sebagai kepala daerah di tingkat provinsi atau gubernur di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan langsung Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi saat memberikan sambutan pada acara "Welcome Dinner" di Pura Mangkunegaraan, Surakarta Jawa Tengah, Kamis (10/03/2016) yang lalu.

”Alumni kita juga sudah ada yang jadi gubernur. Beliau adalah Bapak H Arsyadjuliandi Rachman yang kini menjabat Gubernur Riau,” beber Prof Ravik, yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.

Pada kesempatan itu juga, Andi didapuk menyampaikan pidato mewakili para alumni UNS. Andi memang tidak sendirian saat mendapat penghargaan sebagai Alumni Berprestasi. Seluruhnya ada 11 orang, yakni Drs Widodo MM (pejabat di Museum Nasional Indonesia), Hanindawan (Budayawan), Dr Fadilah Agus SH, MH (Pengacara), Ir Rahmadi Nugroho MT (Direktur di PT JIEP), Nicodemus P Lampe (Direktur Pelayanan di PT Garuda Indonesia), Brigjen Dr Hardjanto, SpB (Dirjen Kuat Hankam), Drs Purwadi Sutanto, MPd (Direktur SMA Kemendikbud), Dr Eng Antoni Wibowo, M.Sc (Profesor UUM Malaysia), Drs Wiryanto Muljono MA PhD (Kapuslitbang Aptika & IKP Keminfo) dan Dr Ir Suroyo MSi (Kapusdiklat Regional Bukittinggi, Kemendagri).

Andi sendiri tercatat sebagai mahasiswa UNS pada 1980 dan lulus pada 1985. Andi mengambil jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada Fakultas Pertanian UNS.

Dalam pidatonya, Andi mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Ia dan seluruh alumni yang mendapat apresiasi akan menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi dan semangat untuk mengabdi dan membangun negeri. ”Terima kasih. Mudah-mudahan ini memberi semangat kepada seluruh alumni,” ucapnya.

Andi yang saat itu menggunakan setelan jas dan celana hitam, juga menyinggung soal kariernya yang kini menjadi orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning. Ia mengungkapkan, karier politiknya bak air mengalir saja.

"Sebelumnya saya adalah Wakil Gubernur Riau. Tapi karena sesuatu dan lain hal, kini saya menjabat sebagai Plt Gubernur Riau. Karier politik saya seperti air mengalir saja. Saya juga tak mengira akan jadi plt gubernur,” ulas Andi, merendah.

Ia juga mengatakan, sebelum menjadi kepala daerah, dirinya adalah seorang pengusaha. Namun nasib ternyata membawa dirinya menjadi orang paling penting di Provinsi Riau.

"Bang Akbar adalah guru politik saya. Kebetulan kami sama-sama dari Golkar,” sebut Andi, seraya menoleh ke Akbar Tandjung yang juga hadir pada kesempatan itu.

Akbar Tandjung dan Adi Sasono, dua tokoh bangsa yang menjadi inspirasi bagi generasi muda, berkesempatan hadir pada Dies Natalis ke-40 ini. Keduanya terpilih sebagai figur yang layak mendapat penghargaan berupa UNS Award.

Andi melanjutkan, pendidikan yang ia tempuh di Pulau Jawa (SMA di Yogyakarta dan kuliah di UNS), ternyata membawa keberuntungan tersendiri bagi karir politiknya. Sebab, dirinya bisa memahami tradisi atau kultur bahkan lancar berbahasa Jawa.

”Penduduk Riau itu ada sekira 6,3 juta jiwa. 28 persen di antaranya adalah keturunan atau dari suku Jawa. Ini ternyata membawa keberuntungan tersendiri bagi saya, karena saya tahu kultur dan bisa berbahasa Jawa,” papar Andi yang lagi-lagi disambut tepuk tangan hadirin.

Andi juga mengungkap berbagai potensi dan kekayaan yang dimiliki Provinsi Riau, mulai dari migas sampai ke perkebunan. Sampai saat ini, tegas Andi, produksi migas dari Riau masih menjadi andalan utama NKRI, yang produksinya masih mencapai 41 persen dari total produksi nasional. Kontribusi Riau terhadap devisa negara sejak dulu adalah hal yang tak bisa dinafikan.

Andi juga menjelaskan Visi Riau 2020 yang ingin menjadikan Riau sebagai pusat budaya Melayu dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Di depan seluruh civitas akademika UNS, Andi juga menyatakan keinginannya untuk melakukan kerjasama (MoU) tentang penanganan atau pengelolaan lahan gambut di Riau. Sebab, seperti diketahui, dari sekitar 5,4 juta hektar kawasan hutan di Riau, 50 persennya adalah gambut.

"Saya ingin ada kerja sama, khususnya dengan Fakultas Pertanian UNS. Di lain waktu, Pemprov Riau siap melakukan MoU dengan UNS,” ujar pria yang dulu pernah menjadi Anggota DPR RI itu. Penghargaan yang diterima Andi dan alumni berprestasi lainnya, diserahkan secara resmi oleh Rektor UNS pada sidang senat terbuka, bertepatan dengan Dies Natalis ke-40, yang jatuh pada Jumat, 11 Maret 2014 di Kampus UNS.

Dies Natalis kali ini terasa sangat istimewa, karena dihadiri langsung Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri dari Kabinet Kerja, seperti Menristekdikti Prof HM Nasir, Menteri PU dan Pera Dr Ir M Basuki Hadimeoljono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan sejumlah mantan pejabat seperti Machfud MD, Muhammad Nuh serta sejumlah akademisi baik dari dalam maupun luar negeri.

Sementara dari Pemprov Riau hadir mendampingi Plt Gubri, Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau H Doni Aprialdi dan Karo Humas Riau Darussman serta Plh Sekban Badan Penghubung Riau Erisman Yahya. (rls)

(Mukhlis)
Kategori : Riau, Pemerintahan
wwwwww