Ditangkap Polisi karena Tuduhan Cabuli Cucu, Kakek Ini Malah Salahkan Orang Tua Korban

Ditangkap Polisi karena Tuduhan Cabuli Cucu, Kakek Ini Malah Salahkan Orang Tua Korban

Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi (kiri) menunjukkan BB kasus cabul didampingi Kasat Reskrim AKP Aditiya Warman (kanan) saat ekspos kasus pencabulan, Kamis (10/3/2016).

Jum'at, 11 Maret 2016 07:08 WIB

SELATPANJANG, POTRETNEWS.com - Setelah ditangkap polisi, Ir (45) warga Jalan Manggis Gang Tempur Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, tak mengakui perbuatannya. Malah, ia mengatakan kalau permasalahan cabul itu oleh orang tua kandung korban.

Pernyataan itu disampaikan Ir ketika ditemui di Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis (10/3/2016). "Saya tidak melakukan pencabulan," kata Ir.

Malah, menurut cerita Ir, sebenarnya ketika korban dibawa ke rumahnya, sudah menangis-nangis karena kesakitan. Ir menduga bahwa sebenarnya ayah korbanlah yang telah membuat kemaluan korban robek, bukan dirinya.

"Anak itu sudah nangis-nangis saat diantarkan ke rumah saya. Itu-nya rusak akibat dari prilaku ayahnya yang mencoba mengeluarkan kotoran dari anusnya. Waktu itu kotoran korban mengeras dan membesar, sehingga ayahnya mengeluarkan dengan pembersih telinga. Saat itulah tangan ayahnya memegang (kemaluan, red) korban," kata Ir memberikan keterangan.

Mendengar keterangan ini, Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad SH MSi hanya tersenyum. Menurut Pandra, Ir sah-sah saja berkata bohong, namun mereka telah mengumpulkan keterangan dan bukti yang cukup.

Dari penangkapan itu, polisi berhasil menyita beberapa barang bukti berupa 6 buah patung keramik (untuk mainan korban, red), dan dua pasang pakaian korban.

"Atas kasus ini, korban terancam 15 tahun penjara, denda Rp5 miliar," ujar Pandra.

Ir ini merupakan kakek korban (paman dari Ken, orangtua korban). Waktu itu, sekitar bulan November 2015 lalu, Korban dititipkan di rumah pelaku, lantaran Ibu korban sedang di RSUD Meranti karena ingin melahirkan.

Sekitar 1 jam di rumah pelaku, korban akhirnya dijemput. Saat itulah korban sering menangis karena sakit di bagian kemaluan. Terlebih ketika hendak buang air, korban tak kuat untuk jongkok.

Sedangkan Ir merupakan duda yang ditinggal kabur istrinya sejak 3 tahun lalu. Ir ditinggal bersama dua anaknya.

Menurut keterangan polisi, saat korban bertemu pelaku, korban langsung takut karena trauma. ***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Meranti, Hukrim
Sumber:GoRiau.com
wwwwww