Chevron Ajukan Pengurangan Karyawan! Berikut Penjelasan Dirjen Migas Kementerian ESDM

Chevron Ajukan Pengurangan Karyawan! Berikut Penjelasan Dirjen Migas Kementerian ESDM

Ilustrasi/Chevron.

Senin, 01 Februari 2016 12:54 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Direktur Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, membenarkan Chevron Indonesia telah mengusulkan pengurangan pegawai. Hal itu disampaikan Wiratmaja menanggapi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri hulu migas.

"Kita sudah meminta mereka tetap dioptimalkan. Kalau bisa pengurangan pegawainya natural saja. Kalau ada pensiun, ya pensiun. Tapi yang jelas mereka minta moratorium penerimaan pegawai baru," ucap Wiratmaja Jumat (29/1/2016).

Wiratmaja menjelaskan, keputusan perusahaan minyal asal Amerika Serikat itu bukan lantaran ketiadaan proyek. Chevron kini tengah melakukan perampingan karyawan, buntut penggabungan organisasi yang ada di Kalimantan dan Sumatera.

"Sebetulnya kalau Chevron itu mem-PHK bukan karena tidak ada proyek. Tapi menggabungkan organisasi yang di Kalimantan dan Sumatera," ucap dia. Selain Chevron, Wiratmaja menambahkan, belum ada KKKS lain yang mengusulkan pemangkasan karyawan.

Lebih lanjut dia bilang, dengan kondisi harga minyak mentah yang rendah bergerak di kisaran 30 dollar AS per barrel ini, pihak Chevron juga akan mengurangi penerimaan pegawai baru. Wiratmaja menuturkan, pihaknya bisa memaklumi pilihan Chevron itu.

"Mereka belum ada rencana membuka penerimaan pegawai baru tahun ini. Kalau tahun depan harga minyak lebih bagus, tentu mereka akan menerima," lanjut Wiratmaja.

Mengenai pengurangan rekrutmen ini, sebelumnya Star Energy juga menunda sementara waktu untuk rekrutmen pegawai baru.

Direktur Utama Star Energy Rudy Suparman menuturkan, pihaknya melakukan efisiensi hampir di semua lini, tak terkecuali sumber daya manusia. Meski hingga kini diakui Rudy belum ada PHK, namun perusahaan tersebut juga tidak melakukan penambahan karyawan.

"Di sumber daya manusia, sampai sekarang ini masih belum melakukan tindakan apapun yang signifikan. Tapi kita lebih ke arah negative growth saja. Kalau ada orang keluar atau pensiun, tidak kita gantikan. Tapi kita belum melakukan pemutusan hubungan kerja," kata Rudy dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2016). ***

(Mukhlis)
Kategori : Peristiwa, Riau
Sumber:Tribunpekanbaru.com
wwwwww