Australia Berminat Investasi Gas Buangan di Riau

Australia Berminat Investasi Gas Buangan di Riau

Ilustrasi gas buang (foto: shutterstock)

Rabu, 13 Januari 2016 21:18 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Investor asal Australia bernama Russel mendatangi Kantor Gubernur Riau untuk menawarkan investasi gas buangan yang akan menghasilkan produk seperti listrik, pupuk, dan bahan bakar minyak. "Kita memperkenalkan gas buangan yang banyak terdapat di Indonesia. Nanti akan dikonversi menjadi beberapa produk termasuk listrik dan pupuk untuk kebaikan kita semua. Namun di saat yang sama gas ini juga punya pengaruh yang menyakitkan ketika sudah terbang ke atmosfer. Itu yang kita bicarakan, Kita ingin investasi," katanya dalam bahasa Inggris di Pekanbaru, Rabu (13/1/2016).

Terkait jumlah investasi dikatakan Mr Russel masih tergantung dengan area. Pihaknya akan melakukan persiapan dan survey dulu di Wilayah Riau.

Dia datang bersama seorang profesor mengajar di Malaysia yang berasal dari Penyalai, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan yakni Prof Maizirwan Mil. Kedatangan tersebut diterima langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.

Sementara itu, Prof Maizirwan menyampaikan bahwa Mr. Russel hatinya sangat cinta Indonesia. Oleh karena itu, warga Australia itu ingin masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.

Menurutnya gas yang tersedia di Indonesia berdasarkan data satelit ada di 140 titik. Riau menurutnya akan bisa menghasilkan lebih dari 300 megawatt listrik dari gas buangan.

"Tapi gas itu sangat beracun terutama mercury, setelah keluar itu akan turun ke bumi. Akibatnya kesehatan akan terganggu, kita tak ingin mahal biaya juga nanti untuk kesehatan," jelasnya.

Dia menyatakan menawarkan hal itu atas dasar niat baik bawa dgn niat baik membantu agar Riau maju. Dia sendiri merupakan tamatan Universitas Riau dan mengajar di Kuala Lumpur 20 tahun mengabdi di Universitas Islam Antar Bangsa.

Plt Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman mengatakan tidak tahu berapa persis yang akan dikembangkan. Hal itu, kata dia, tergantung berapa banyak buangan gas yang ada.

"Kita tunggu aja, mereka baru datang, baru presentasi. Yang jelas niatnya baik untuk mengembangkan teknologi gas itu. Kita bantu lah," ujarnya. ***

(Mukhlis Wijaya)
Kategori : Lingkungan, Umum, Riau
Sumber:Suara.com
wwwwww