Diculik Usai Antar Anak ke Sekolah, Azizah Warga Tangkerang Dibuang di Bukittinggi

Diculik Usai Antar Anak ke Sekolah, Azizah Warga Tangkerang Dibuang di Bukittinggi

Azizah yang ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Panorama Bukittinggi, Senin (11/1/2016)

Selasa, 12 Januari 2016 08:37 WIB
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Warga Blok Q Perumahan Permata Ratu, Jalan Parit Indah, Kelurahan Tangkerang Labuai, Pekanbaru, gempar setelah mengetahui salah seorang warganya bernama Azizah diculik dan disandera, kemudian dilarikan ke Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (11/1/2016). Perempuan berusia 49 tahun itu ditemukan di kawasan Panorama, Bukittinggi, Senin siang, dalam kondisi berdarah-darah. Ia diselamatkan masyarakat setempat yang segera melarikannya ke RS Achmad Mochtar. Sementara mobil Avanza BM 1724 TV miliknya ditemukan di Hotel Grand Malindo Bukitinggi, juga di kawasan Panorama.

Peristiwa tersebut menjadi buah bibir warga di perumahan tempat tinggalnya. Pasalnya, pagi hari Azizah masih sempat mengantar anaknya sekolah. Sejak tersiar kabar Aziah dilarikan dan dibuang di Bukittinggi, rumahnya di Blok Q nomor 16 yang ia tinggali berdua dengan putri bungsunya, Alya, ramai dikunjungi warga.

Azizah sendiri seorang janda. Suaminya sudah cukup lama meninggal dunia. Sedangkan dua anaknya lainnya kuliah di kota lain. Anak yang paling tua, Eki, kuliah di IPDN Rohil dan anak keduanya, Ical, kuliah di Yogyakarta.

“Ibu (Azizah) menyebutkan kepalanya luka di bagian belakang sebelah kanan akibat dipukul pelaku. Kondisinya sudah mulai pulih namun masih dalam perawatan," terang seorang kerabat, Dodi, seperti dilansir tribunpekanbaru.com.

"Keluarga sudah berangkat ke Bukitiingi. Namun Ibu (Azizah) belum bisa dibawa ke Pekanbaru, karena kondisinya masih lemah," ujar Dodi.

Seorang tetangga, Dina menceritakan Senin pagi ia masih bertegur sapa dengan Azizah. Ia ingat ketika itu jarum jam masih menunjukkan pukul 06.30 WIB, ketika Azizah hendak mengantar anaknya, Alya, siswa kelas V SD Al-Azhar, ke sekolah dengan menggunakan mobil Toyota Avanza.

"Ibu sempat turun dari mobil bersama dengan anaknya. Kemudian membeli kue di sini, " ujarnya.

Kata Dina, memang menjadi kebiasaan Azizah singgah dan membeli kue untuk bekal anaknya ke sekolah. "Setelah membeli kue, ibu Azizah berangkat. Siang hari baru saya mendapat kabar kalau ibu dirampok dan saat ini dirawat rumah sakit dengan kepala berdarah," terangnya.

Azizah diduga dicegat oleh pelaku saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya. Tepatnya di persimpangan Jalan Parit Indah, samping Gedung Guru. Diduga sudah kenal dengan pelaku, yang merupakan seorang pria, Azizah mau saja menghentikan mobilnya dan memberikan tumpangan.

Ketika sudah di jalan masuk ke perumahan Permata Ratu, entah kenapa pelaku meminta Azizah memutar balik kanan. Azizah menolak. Berang dengan penolakan tersebut, pelaku memukul Azizah di bagian belakang kepala.

Selanjutnya pelaku mengambil alih setir mobil dan melarikan Azizah yang sudah tak berdaya ke arah Bukittinggi.

"Pas di belokan patah dekat jalan perumahan, mobil diminta memutar arah. Tapi Bu Azizah menolak. Saat itu ia dipukul pelaku," terang Mina, tetangga korban.

Belum diketahui apa yang dialami Azizah selama dalam perjalanan ke Bukittingi. Yang jelas ia tak bisa dihubungi, karena telepon selulernya diambil oleh pelaku. Setiap ada panggilan masuk tak ada jawaban. Hanya ada balasan pesan singkat (SMS), yang diduga ditulis oleh pelaku.

“Orangtua Bu Azizah sudah berupaya menelepon tapi tak ada jawaban,” terang Mina.***

(wawan setiawan)
Kategori : Peristiwa, Pekanbaru
Sumber:tribunpekanbaru.com
wwwwww