Home > Berita > Inhil

Meski Berpotensi Menjadi Komoditi Unggulan, Harga Pinang Belum Memuaskan Petani di Kecamatan GAS Inhil

Meski Berpotensi Menjadi Komoditi Unggulan, Harga Pinang Belum Memuaskan Petani di Kecamatan GAS Inhil

Ilustrasi. Salah satu tempat penampungan pinang, sebagai bukti prospek pinang ke depan sangat menjanjikan. (foto: internet)

Senin, 07 Desember 2015 21:26 WIB
Usuf
GAUNG ANAK SERKA, POTRETNEWS.com- Harga jual buah kelapa di Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau dinilai masih jauh dari harapan. Pasalnya, harga komoditi yang menjadi penghasilan terbesar di masyarakat Inhil tersebut masih berkisar Rp 1.800 hingga Rp 1.950 per kilonya. "Waktu harga 2000 per kilo saja kita masih sulit, apalagi seperti sekarang ini. Terkadang pas selesai panen cuma mampu bayar hutang saja," sebut salah seorang petani di Kecamatan GAS, Levi, Senin (7/12/2015), melalui sambungan telepon.

Menurut dia, dengan nilai jual tersebut, para petani tidak hanya merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sehari-hari, akan tetapi mereka juga kesulitan untuk perawatan kebun-kebun kelapa. Saat ini banyak yang rusak akibat air pasang dan serangan hama kumbang.

"Saat ini kami hanya bisa membuat saluran air seadanya. Itu juga memerlukan ongkos, jadi jika kami hanya mengandalkan penghasilan dari kelapa ini tentu saja tidak cukup," katanya.

Untuk itu, imbuhnya lagi, sebagian petani di daerah kami juga menanam pinang untuk tambahan. Sejauh harga pinang di pasaran Inhil sangat menjanjikan.

"Saat harga bagus, pinang bisa sampai 12.000 per kilo. Kondisi itu tentu lebih menguntungkan. Karena jangka waktu panen lebih cepat dan kerjanya tidak ringan," jelasnya.

Saat ini potensi pinang di Inhil sangat luar biasa. Hampir di setiap desa, ada penampung pinang. Ke depan pinang bisa menyaingi komoditi kelapa, kalau memang pasaran harga terus menjanjikan. ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Inhil, Umum
wwwwww