Tol Pekanbaru-Dumai Mulai Dibangun Awal Desember, Anggarannya Rp15 Triliun

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W Husaini mengatakan, pembangunan tol Pekanbaru-Dumai sudah lama menjadi impian Pemerintah Provinsi Riau dan masyarakat Riau. Untuk itu Presiden Jokowi akhirnya melalui BUMN telah menunjuk PT Hutama Karya sebagai pelaksanaan pengerjaan tol Pekanbaru-Dumai. "Di Sumatera ada delapan ruas yang akan dibangun, Pekanbaru adalah gelombang pertama untuk pengerjaan pembangunannya. Kita sudah berkali-kali melelang kepada perusahaan untuk pengerjaan tol tersebut. Karena kurang diminati, akhirnya pemerintah pusat menunjuk PT Hutama Karya sebagai pelaksanaan pengerjaan tol Pekanbaru-Dumai," ujar Hediyanto W Husaini, Senin (16/11/2015) di kediaman Plt Gubri Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru.

Hediyanto W Husaini menjelaskan, dalam pembangunan tol Pekanbaru-Dumai tersebut tidak mesti menunggu ekonomi tumbuh, tetapi dibangun dulu jalannya.

"Kita bangun jalannya dulu, lintasnya nanti kita pikirkan. Dengan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai ini kita harapkan Riau bisa lebih maju ke depan, dan banyak investor akan menanamkan modalnya. Investor tentu akan melihat jalannya dulu, ketika itu kita telah laksanakan mereka tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya di Riau," ujarnya.

Sehingga yang diharapkan akan banyak tumbuh kawasan-kawasan industri. "Sejauh ini kita tidak ada masalah soal pembebasan lahan dalam pembangunan tol tersebut, karena sesuai dengan UU Nomor 2 tahun 2012. Pada umumnya rakyat ingin dibayar, akan kita berikan harga yang pas. Kalau tanah itu sengketa kita akan limpahkan ke pengadilan namun kita akan terus lakukan pengerjaan smpai pengadilan memutuskan lahan tersebut. Sejauh ini tidak ada masalah dalam pembebasan lahan. Umumnya rakyat ingin dibayar,"katanya.

Ketika disinggung mengenai kapn pelaksanaan pengerjaan pembngunan Jalan tol tersebut, Hediyanto W. Husaini menjelaskan pengerjaan pembangunan tol akan dimulai awal Desember 2015 dengan anggran Rp15 triliun," terangya.***