Waduh... Di Pekanbaru Ditemukan Ada Cacing di Hati Sapi Kurban

Waduh... Di Pekanbaru Ditemukan Ada Cacing di Hati Sapi Kurban

ilustrasi

Jum'at, 25 September 2015 17:00 WIB
.
PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang menurunkan tim kesehatan pada setiap aktifitas pemotongan sapi kurban, menemukan adanya cacing pada daging dan hati sapi kurban di daerah setempat. "Dari pantauan pemotongan, kesehatan daging dan hati sapi di Pekanbaru relatif aman. Hanya kemaren ada kami temukan satu hati yang mengandung cacing di salah satu masjid dan sudah kami afkir," ucap  Kepala UPTD RPH Pekanbaru, Diko Riza di Pekanbaru, Jumat (25/9).

Menurut analisa Diko, jumlah temuan satu ekor ini masih wajar, karena dibandingkan keseluruhan sapi yang dipotong di Pekanbaru ribuan ekor.

"Itu masih wajar akibat pola peternak yang merawat sapi. Lagi pula dagingnya boleh dikonsumsi," sebut Diko.

Diko menyebutkan lagi, secara keseluruhan pihaknya telah menurunkan tim medis ke tempat-tempat pemotongan yang digelar masjid-masjid maupun instansi pemerintah.

Walau diakuinya tidak keseluruhannya terpantau, namun selagi dilaporkan pihaknya akan turunkan tim.

Memang, jelas Diko lagi, bagi penyelengga pemotongan hewan swadaya di masyarakat masih ada yang belum menyertakan tim medis sebagai pendamping untuk memantau kesehatan sapi kurban.

"Namun bagi pemotongan dalam jumlah besar dan dilakukan oleh pemerintah serta perusahaan pasti kami awasi," ujarnya.

Masih, terang Diko, timnya akan memeriksa sapi yang akan dipotong terlebih dahulu dengan memperhatikan tekstur sapi.

"Hidung, mata dan giginya diperiksa dulu apakah sehat atau tidak. Selanjutnya jika sehat yang terpenting memeriksa limpanya setelah dipotong apakah bengkak, demikian juga hatinya apakah ada cacing," bebernya.

Jika didapati ada kondisi seperti diatas, maka harus di afkir tidak boleh dikonsumsi karena berbaya bagi kesehatan, sebab cacing tidak mati pada suhu 100 derajat celcius.

"Seperti 12 sapi yang dipotong oleh Pemko semua ini sehat," ujarnya setelah terlebih dahulu memeriksa hati dan limpa sapi kurban.

Masih menurut Diko, kedepan Pemko akan lebih memperketat pengawasan pemeriksaan daging sapi kurban yang sudah dipotong. Dengan melatih relawan dan mahasiswa untuk memahami dan mengetahui cara mengawasi daging sapi yang sehat.

Tujuannya agar bisa menjangkau semua tempat pemotongan swadaya masyarakat yang timbul saat musim kurban.

"Mereka diharapkan akan membantu kami tim medis mengawasi sapi kurban saat dipotong,"pungkasnya.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, di tempat yang sama mengatakan bahwa jumlah kurban di masyarakat tahun ini alami penurunan sebesar 20 persen dibading tahun lalu. Ini dikarenakan pengaruh ekonomi yang saat ini melambat.

"Kalau tahun lalu 6.000 an sapi dikurbankan, tahun ini hanya sekitar 5.000," ujarnya singkat.
(***)
Kategori : Peristiwa, Pekanbaru
Sumber:antara
wwwwww