Sejumlah Elemen Unjuk Kebulatan Tekad Mendukung Pasangan Herman Sani-Taem di Pilkada Rohil

BAGANSIAPIAPI, POTRETNEWS.com - Pendukung setia pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), Riau, H Herman Sani- Taem Pratama, makin bertambah. Jika sebelumnya masyarakat di Kecamatan Batuhampar, Bangko, Rimbamelintang menyatakan kebulatan tekad mendukung, kini masyarakat Kecamatan Simpangkanan dan Masyarakat Bagansinembah, menyampaikan sikap serupa. Salah satu elemen yang menyatakan dukungan itu adalah Putra-putri Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma). Dalam pernyataannya saat kampanye dialogis Herman-Taem dan masyarakat Simpangkanan, Kamis (17/9/2015), Ketua Pujakesuma Rohil Muhdi, mengajak seluruh masyarakat khususnya etnis Jawa untuk mencoblos paslon no urut 4 itu pada pilkada 9 Desember 2015. ”Atas nama lembaga Pujakesuma, saya nyatakan harga mati untuk pasangan calon nomer urut empat Herman Sani-Taem Pratama. Kami mendukung calon ini karena visi yang diusung jelas arahnya dan menyentuh langsung pembangunan di masyarakat,” kata Muhdi.

Muhdi menginginkan kedepan agar kepemimpinan Herman-Taem tidak seperti kepeimpinan yang lalu dimana banyak mengabaikan usulan masyarakat untuk membangunkan infrastruktur jalan dan lainnya.

"Dari visinya sudah jelas, Herman-Taem mengutamakan pembangunan infrastruktur jalan. Tentunya, dengan adanya jalan yang bagus ini, dapat segera meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Tokoh masyarakat Baganbatu Kota, H Usman yang juga didaulat memberi testimoni dukungan menyampaikan, ”Untuk apa pilih yang dari luar, kalau ada yang maju dari dalam sini sudah ada. Pokoknya harga mati untuk H Herman-Taem Pratama,” tukasnya berapi-api.

"Selama lama kita telah merasakan kurangnya pembangunan di daerah ini. Dengan adanya Pak Taem tentu akan lebih perhatikan daerahnya," jelas pimpinan Ponpes Usmaniah itu.

Senada dengan Usman, tokoh Kepenghuluan Balaijaya juga mengajak masyarakat ramai ramai memilih Herman-Taem agar ada perubahan di daerah itu, yang menurut dia selama 10 tahun terakhir tidak merasakan pembangunan.***