Bertualang Menyusuri Sungai Siak, Adventure Banget!

Bertualang Menyusuri Sungai Siak, Adventure Banget!

Kapal-kapal di seberang Pelabuhan Sungai Perawang (foto: detikTravel)

Senin, 09 November 2015 15:29 WIB
SIAK, POTRETNEWS.com- Siak - Traveling antar kota di Sumatera lewat jalan antar provinsi, itu sudah banyak dilakukan. Sekali-kali cobalah perjalanan lewat sungai, misalnya dari Kabupaten Siak ke Pekanbaru dengan perahu. Rasanya seru banget. detikTravel menyusuri Sungai Siak dari Perawang di Kabupaten Siak menuju Kota Pekanbaru, beberapa waktu lalu. Saya naik perahu sekitar 30 menit dari Perawang ke Pekanbaru. Ini katanya lebih cepat daripada menempuh jalan raya, karena ramainya lalu lintas.

Sebenarnya ini adalah perjalanan dari Selatpanjang di Kabupaten Kepulauan Meranti menuju Pekanbaru menggunakan speedboat Garuda Porti. Namun harga tiket Rp 175 ribu yang kita bayar sebenarnya adalah untuk speedboat dari Selatpanjang ke Butun, kemudian disambung bus dari Butun ke Perawang, disambung lagi speedboat dari Perawang ke Pekanbaru.

Semua speedboat dan bus ini adalah milik operator Garuda Porti. Kompetitornya seperti Meranti Ekspress dan Naga Line menyediakan layanan speedboat dan bus yang serupa. Total perjalanan dari Selatpanjang ke Pekanbaru adalah 4 jam.

Pelabuhan sungai di Perawang cukup sederhana. Hanya ada pos polisi air dan beberapa warung. Usai semua tas dan koper dimuat ke speedboat, kami pun berangkat. Karena tidak kebagian kursi di dalam, saya pun duduk di atap speedboat bersama barang-barang penumpang.

Tak apalah, saya ingin menikmati suasana sungai. Speedboat saya melewati kolong Jembatan Perawan yang tinggi dan modern, tapi minimalis ala flyover di jalan tol. Selebihnya adalah pemandangan hutan sawit yang sampai ke tepi sungai.

Berada di atas speedboat yang meliak-liuk mengikuti meander sungai, rasanya seru banget. Terkadang saya melihat jejeran kapal kecil. Ada juga warga setempat mendayung perahu, mandi atau memancing di tepi sungai yang berwarna coklat itu. Matahari yang terik agak berkurang panasnya karena angin yang berhembus kencang.

"Saya biasa naik speedboat ini untuk ke Pekanbaru, lebih cepat naik speedboat dari pada jalan darat ke Pekanbaru," kata seorang penumpang bernama Felix dalam obrolan di atap speedboat.

Felix rupanya baru pulang liburan Imlek di Selatpanjang. Rute kombinasi speedboat-bus-speedboat menurut dia tetap praktis karena disediakan oleh operator yang sama, hanya sekali bayar di awal. Hanya sedikit repot naik turun saja, namun tetap lebih cepat daripada sepenuhnya jalan darat.

"Kita kan berangkat pukul 09.00 WIB nanti siang sudah sampai. Kalau dari Butun jalan darat sampai Pekanbaru bisa sampai sore," jelasnya.

Sebenarnya saya berharap bisa melihat fauna ketika menyusuri Sungai Siak. Tapi sia-sia belaka, bantaran sungai sudah habis untuk pabrik pengolahan kayu, batubara, perkampungan penduduk. Mungkin dulu banyak pohon tinggi di sini, tapi sekarang yang tersisa tinggal pohon kelapa sawit. Saya hanya menghela nafas panjang...

Pukul 13.00 WIB, tibalah kami di Pelabuhan Sungai Duku, Pekanbaru. Kulit tangan saya rasanya panas terbakar matahari. Tapi itu setimpal dengan banyak hal yang bisa saya lihat dan foto dari atap speedboat. ***

(M Yamin Indra)
Kategori : Wisata
Sumber:Detik.com
wwwwww