Panduan Aman Berbelanja Online dengan Kartu Kredit

Panduan Aman Berbelanja Online dengan Kartu Kredit

Sumber: Shutterstock.

Kamis, 04 Maret 2021 14:08 WIB
Kamu termasuk orang yang gemar berbelanja online? Tidak dapat dipungkiri, belanja online semakin digemari karena lebih praktis dan menawarkan beragam promo menarik seperti Big Payday, Waktu Indonesia Belanja, maupun Hurray Payday! Selain itu, banyak situs belanja online yang juga sudah menyediakan berbagai metode pembayaran dalam setiap transaksi, baik pembayaran melalui transfer bank, akun virtual (virtual account), pembayaran secara instan, hingga pembayaran melalui minimarket.

Namun, salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan saat ini adalah kartu kredit. Berbelanja secara online dengan menggunakan kartu kredit dianggap sebagai cara yang paling mudah dan praktis karena bisa dilakukan melalui laptop maupun smartphone tanpa harus keluar rumah.

Adapun, sejarah dari kartu ini bermula dari lahirnya sistem pembayaran kredit yang dipelopori oleh institusi perbankan di Amerika Serikat pada tahun 1946. Bankir bernama John Biggins dari Flatbush National Ban of Brooklyn melahirkan sistem ini dengan nama “Charge It”. Sistem ini dibuat untuk mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas transaksi di berbagai toko atau merchant yang juga merupakan nasabah bank tersebut.

Perkembangan selanjutnya adalah ditandai dengan kelahiran Diners Club Card. Kartu ini lahir pada tahun 1949. Ditemukan secara tidak sengaja oleh Frank McNamara yang ketika itu sedang melakukan malam makan di restoran mewah.

Ketika sudah beres makan, tagihan datang dan ia tidak bisa membayar karena dompetnya ketinggalan. Nah untuk mengatasi masalah ini, dia membuatkan kartu unik tersebut sebagai pengganti dari pembayaran tunai. Diners Club Card ini serupa dengan kartu Charge. Dan dari sinilah cikal bakal kelahiran kartu kredit yang kamu kenal sekarang ini.

Sejak tahun 1951, Diners Club Card makin marak digunakan banyak orang dan begitu terkenal di Amerika Serikat. Di tahun itu juga ditemukan bahan untuk membuat kartu Diners Club Card. Bahannya itu dari plastik, sebab sebelumnya kartu itu terbuat dari bahan dasar kertas.

American Express melihat peluang bagus ini. Ketika semua orang ramai menggunakan kartu Diners Club, American Express juga tidak mau kalah untuk menerbitkan kartu serupa. Kartu terbitannya itu bernama AMEX (American Express) dan berjenis seperti kartu Charge.

Perkembangan selanjutnya, barulah lahir kartu kredit seperti yang kamu kenal sekarang. Kartu kredit pertama diterbitkan oleh Bank of America (VISA). Dan baru lah pada tahun 1960-an, terjadi ekspansi dan edukasi secara besar-besaran tentang manfaat dari kartu kredit ini hingga semua sudah paham dan mengerti tentang kegunaan alat transaksi ini.

Akhirnya, pada sekitar tahun 1970-an, Amerika mulai menetapkan regulasi kebijakan penggunaan kartu kredit. Aturannya pun semakin jelas, tujuannya agar bisnis ini tumbuh subur. Nah dari sinilah perkembangan kartu kredit mulai merambah ke berbagai belahan negara lainnya, seperti ke Eropa, Arab, Afrika, Australia, Asia, hingga sampai ke Indonesia.

Adapun, kartu kredit perta kali masuk ke Indonesia di sekitar tahun 1980-an. Diperkenalkan oleh Bank Duta yang pada saat itu menjalin kerjasama dengan VISA dan MasterCard International. Bank Duta merupakan bank yang pertama kali menerbitkan dan memasarkan kartu kredit di Indonesia.

Dulu kartu kredit terbitan bank Duta ini ditujukan secara khusus bagi nasabahnya sendiri dan tidak bebas bagi kalangan umum. Berbeda dengan sekarang, di mana kartu kredit bisa digunakan oleh siapa saja. Dulu, target market dari bisnis kartu kredit ini hanya ditujukan kepada kalangan orang kaya, pengusaha, pejabat, dan orang-orang kelas atas lain.

Saat ini, kartu kredit lazim dimiliki oleh setiap orang. Kartu kredit pun menjadi alat pembayaran ideal bagi kebanyakan orang ketika berbelanja online. Apalagi, kartu kredit sering kali menawarkan beraneka macam promo menarik untuk belanja online.

Meski begitu, untuk menghindari terjadinya berbagai hal yang tidak diinginkan, kamu harus tetap cermat dan berhati-hati dalam melakukan setiap transaksi dengan kartu kredit. Pasalnya, pengguna kartu kredit seringkali menjadi sasaran aksi penipuan dan pencurian identitas, terutama saat berbelanja online.

Nah, berikut ini adalah sejumlah tips yang perlu diperhatikan agar kartu kredit dan data kamu tetap aman saat bertransaksi secara online:

dengan menggunakan kartu kredit? Berbelanja melalui Internet atau secara online dengan menggunakan kartu kredit memang praktis dan mudah, karena tidak perlu meninggalkan tempat Anda untuk mendatangi toko atau tempat penjualan untuk membeli barang yang Anda butuhkan. Cukup bermodalkan komputer dan koneksi Internet serta tentu saja kartu kredit, Anda sudah bisa berbelanja online di mana dan kapanpun. Tetapi bagaimana dengan keamanannya?

1. Pastikan Kamu Menginput Data Kartu Kredit Secara Aman

Pastikan situs online yang dikunjungi aman untuk memasukkan data kartu kredit ketika kamu melakukan transaksi pembelian. Pada umumnya, sebuah situs online dapat dikatakan aman jika alamat URL diawali dengan ‘https://’. Jika tidak, selalu ada kemungkinan situs tersebut tidak aman untuk digunakan dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit.

Selain itu, situs online yang aman juga memiliki gambar gembok di sudut kanan bawah atau lencana Verisign di bagian bawah situs tersebut. Kedua lambang ini menunjukkan bahwa situs tersebut menggunakan enkripsi untuk melindungi data kamu.

2. Gunakan Antivirus dan Anti-Spyware Saat Berbelanja Online

Salah satu cara untuk melindungi komputer dan data perbankan dari segala bentuk ancaman internet adalah dengan mengunduh perangkat lunak antivirus dan anti-spyware pada komputer milikmu. Saat ini, kamu dapat menemukan berbagai jenis dan merek antivirus komputer dengan berbagai kelebihan yang dimiliki.

Untuk menemukan yang terbaik, kamu bisa melakukan survei dan perbandingan terlebih dahulu terhadap beberapa merek antivirus. Pilihlah perangkat antivirus yang telah terbukti kualitasnya dan tersedia versi terbarunya.

3. Jangan Berbelanja Online Selain Menggunakan Komputer Atau Gawai Milikmu Sendiri

Berbelanja online memang bisa dilakukan di mana saja, namun penting untuk diingat bahwa komputer atau gawai yang terhubung dengan jaringan atau komputer yang digunakan oleh lebih dari satu orang memiliki tingkat keamanan yang lebih rendah.

Pasalnya, informasi kartu kredit lebih berisiko dicuri apabila kamu menggunakan komputer atau gawai selain milikmu sendiri tersebut. Komputer atau gawai seperti ini besar kemungkinan dipasang perangkat lunak keylogger yang akan merekam semua karakter yang kamu ketik, termasuk informasi login dan nomor kartu kredit Anda.

Namun, meski menggunakan komputer pribadi milikmu sendiri lebih aman, kamu tetap akan berisiko menjadi korban phising (pencurian data pribadi) atau hacking jika menggunakannya di tempat umum dengan memanfaatkan koneksi Internet melalui WiFi publik.

Para hacker memiliki akses ke sinyal WiFi yang sama dan dapat mencuri informasi yang kamu kirimkan melalui Internet. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak melakukan transaksi online dengan kartu kredit saat menggunakan koneksi WiFi di tempat-tempat umum.

4. Belanja Online dengan Kartu Kredit Hanya di Situs Tepercaya

Ketika kamu berbelanja online dengan menggunakan kartu kredit, pastikan hanya mengunjungi situs atau toko online yang memiliki reputasi serta kredibilitas yang baik. Mungkin kamu sering menerima email berisi berbagai penawaran atau promo menarik yang kemudian mengharuskanmu untuk mengklik link yang tertera di dalam email tersebut.

Hindari mengklik link dari email, terutama yang tidak jelas asal-usulnya, karena link seperti ini memiliki kemungkinan membawa kamu ke situs palsu yang sengaja dibuat untuk mencuri data kartu kredit milikmu. Sebaiknya kamu langsung saja menuju situs yang diinginkan dengan mengetik alamat URL-nya di browser milikmu.

5. Hati-Hati Saat Mengetik URL

Kamu mungkin sering menerima surat elektronik (email) yang berisi berbagai penawaran menarik dari sebuah produk. Jika penawaran tersebut mengharuskan untuk mengklik sebuah tautan (link) yang tertera di dalam email maka hindarilah, terutama jika email tersebut tidak jelas asal-usulnya.

Tautan tersebut mungkin saja akan mengarahkan kamu ke alamat situs palsu yang sengaja dibuat untuk mencuri data kartu kredit milikmu. Pada umumnya, email penawaran atau promo sebuah produk akan dikirim jika telah mendaftarkan diri sebagai anggota (member) dan telah melakukan konfirmasi untuk bersedia menerima berita bulanan (newsletter) dari toko tersebut.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya ketik alamat situs toko (URL) secara langsung dan hati-hati tanpa harus mengklik tautan apapun. Pastikan kamu mengetik alamat situs yang benar. Karena jika salah mengetik satu huruf saja bisa membawa kamu ke situs yang sangat berbeda. Oleh karena itu, selalu berhati-hatilah ketika akan mengunjungi situs/toko online.

6. Cetak Bukti Pembayaran Saat Belanja Online dengan Kartu Kredit

Cetaklah selalu konfirmasi atau bukti pembayaran setiap kamu melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit. Hal ini bertujuan untuk mencocokkan angka yang tertera pada bukti pembayaran dengan angka yang tertera pada laporan tagihan kartu kredit nantinya. Bukti pembayaran ini juga dapat digunakan jika suatu saat ada masalah dengan transaksi yang kamu lakukan.

7. Gunakan Kartu Kredit dengan Reputasi Pelayanan yang Baik

Sebelum mengajukan kartu kredit, kamu biasanya sudah melakukan perbandingan terhadap beberapa kualitas kartu kredit. Pastikan kartu kredit yang digunakan saat transaksi memiliki pelayanan nasabah yang baik dan tidak mempersulit nasabahnya jika suatu saat terjadi masalah. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pada kamu jika suatu saat terjadi penipuan kartu kredit.

8. Pahami Informasi yang Perlu dan Tidak Perlu Diberikan

Ketika berbelanja online, ada empat jenis informasi yang harus kamu masukkan, yaitu nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa kartu, kode keamanan (biasanya tiga atau empat digit), dan yang terakhir biasanya alamat pengiriman.

Selain keempat hal tersebut, tidak ada informasi lain yang diperlukan oleh suatu situs online dari Anda. Apabila di kemudian hari Anda menerima email yang menyatakan ada masalah dengan pesanan dan meminta Anda mengirimkan nomor kartu kredit melalui email, abaikan email tersebut karena kemungkinan besar itu merupakan penipuan.

9. Jangan Simpan Informasi Kartu Kredit Milikmu di Situs Belanja Online

Usahakan untuk tidak menyimpan data kartu kredit di tempat transaksi secara online. Hal ini dilakukan untuk menghindari orang-orang yang tidak bertanggung jawab mendapatkan dan menyalahgunakan informasi kartu kredit milikmu

Ketika masuk (log in) di sebuah toko online dan sistem menanyakan apakah kamu ingin nama pengguna atau kata kunci (password) disimpan, maka sebaiknya pilih tidak sebagai bentuk pencegahan. Selain itu, jangan sampai lupa untuk menekan tombol keluar (log out) setelah selesai bertransaksi.

Well, kartu kredit memang telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi seluruh penggunanya dalam bertransaksi secara online. Meski begitu, kamu harus tetap menjadi pembeli yang cermat dan teliti dalam bertransaksi untuk menghindari penipuan atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. ***

Kategori : Serbaneka
wwwwww