”Bung Karno Tepuk Tiga Kali, Mobilnya Langsung Kebal Bom dan Peluru”

”Bung Karno Tepuk Tiga Kali, Mobilnya Langsung Kebal Bom dan Peluru”

Bung Karno.

Rabu, 11 November 2015 15:22 WIB
BOGOR, POTRETNEWS.com - Sebagai mantan ajudan Presiden Sukarno, Kolonel Purnawirawan Corps Polisi Militer (CPM) Anumerta, Maat Soemardi memiliki segudang pengalaman mengawal presiden Indonesia pertama tersebut. Anak kedua Maat, Teti Yulianti menceritakan kisah ayahnya semasa bertugas menjadi ajudan Bung Karno. Satu kisah, pernah ayahnya bertugas mengantarkan Bung Karno ke suatu tempat di Jakarta. Waktu itu, kondisi keamanan di Jakarta sedang tidak stabil. "Ayah saya yang nyetir. Sebelum berangkat, Bung Karno menepak mobil Jeep-nya tiga kali," kata Teti, Selasa (10/11/2015).

Kemudian, ketika di perjalanan, mobil yang dikendarai ayahnya diberondong tembakan dan bom. Anehnya, mobil yang membawa Bung Karno tersebut tidak mempan terhadap serangan tersebut. "Ayah saya juga heran, setelah ditepuk mobilnya tiga kali oleh Pak Karno sampai gak mempan ditembaki," ungkapnya.

Selain itu, ayahnya juga pernah diberikan kenang-kenangan oleh Bung Karno. Namun, lukisan tersebut telah diserahkan kepada pihak lain. "Sudah diserahkan, saya juga tidak tahu diserahkan kemana. Kata ayah saya supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.

Kini, Almarhum Maat Soemardi telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bantarkemang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jenazah Maat tidak dimakamkan di makam pahlawan, sesuai dengan wasiat yang disampaikan kepada keluarganya.

Purnawirawan Kolonel Corps Polisi Militer (CPM) Maat Soemardi, ajudan Soekarno memiliki watak yang sederhana dan disiplin. Selama hidupnya, dia tidak ingin merepotkan orang lain, terlbih anak-anaknya. Ia lebih memilih tinggal di rumah sederhana bersama istrinya, Siti komariah.

Rumah sederhana di gang sempit yang berada di Kampung Babakan, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anak kelima Maat, Syaiful mengatakan ayahnya tinggal bersama ibunya di rumah sederhana tersebut sejak tahun 1986.

"Bapak sama ibu sekarang-sekarang ini tinggal berdua. Tapi sering juga ditemani saya sama kakak-kakak saya," katanya kepada, Selasa (10/11/2015). Selama ini ayahnya bertahan hidup melalui dana pensiun dan tunjangan veteran dari pemerintah tiap bulannya.

Namun, Syaiful tidak ingin menyebut secara detail berapa jumlah uang yang diterima ayahnya. "Untuk uang pensiun terakhir yang saya tahu sekitar Rp 1,7 juta rupiah, ditambah uang tunjangan veteran, ya diatas Rp 2 juta lah. Alhamdulillah masih cukup untuk kebutuhan bapak sama ibu," katanya.

Untuk menambah pemasukan, Maat Soemardi juga membuka rental playstation (PS). Pendapatan dari rental PS cukup membantu ayah dan ibunya untuk membiyai kebutuhan sehari-hari. "Lumayan, dari rental PS bisa dapat Rp 50-60 ribu per hari, kalau lagi ramai bisa dapat Rp 150 ribu," kata Syaiful.

Selama hidup, ia mengenal ayahnya sebagai sosok yang sederhana dan sangat religius. Ayahnya tidak suka merepotkan orang lain dan jarang marah saat di rumah. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Serbaneka
Sumber:Tribunnews.com
wwwwww