Ohh… Cikal-bakal Kerajaan Pelalawan Ternyata dari Kerajaan Pekantua yang Rajanya Berasal dari Singapura

Ohh… Cikal-bakal Kerajaan Pelalawan Ternyata dari Kerajaan Pekantua yang Rajanya Berasal dari Singapura

Lambang Kerajaan Pelalawan.

Sabtu, 05 Desember 2015 11:29 WIB
PANGKALANKERINCI, POTRETNEWS.com - Kerajaan Pelalawan berawal dari Kerajaan Pekantua yang didirikan oleh Maharaja Indera (sekitar tahun 1380 M). Beliau adalah bekas Orang Besar Kerajaan Temasik (Singapura), mendirikan kerajaan ini setelah Temasik dikalahkan Majapahit dipenghujung abad XIV. Sedangkan Raja Temasik terakhir yang bernama Permaisura (Prameswara) mengundurkan dirinya ke Tanah Semenanjung, kemudian mendirikan Kerajaan Melaka (Tenas Effendy, tt, hal:1).

Kerajaan Pekantua terletak di Sungai Pekantua yang merupakan anak Sungai Kampar. Secara administratif lokasi Pekantua saat ini berada di Desa Kuala Tolam, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Pada masa pemerintahan Maharaja Jaya (1480-1505M), Pekantua semakin berkembang dan dikenal sebagai Bandar yang menghasilkan barang-barang dagang pada masa itu.

Berita ini terdengar hingga ke Melaka sehingga mereka berkeinginan untuk menguasai Pekantua sekaligus mengokohkan kekuasaannya di Pesisir Timur Sumatera.

Sultan Mansyur Syah yang pada saat itu memimpin Kerajaan Melaka melakukan penyerangan terhadap Pekantua, penyerangan tersebut dipimpin oleh Sri Nara Diraja.

Pekantua dapat ditaklukkan namun tidak diketahui nasib dari Maharaja Jaya, ada yang mengatakan beliau dibawa ke Melaka dan sebagian ada yang menyebutkan bahwa beliau gugur dalam peperangan. Setelah Melaka berhasil menguasai Pekantua, selanjutnya Sultan Masyur Syah mengangkat Munawar Syah (1505-1511 M) menjadi raja Pekantua, dan saat itu juga nama Kerajaan Pekantua diganti menjadi Kerajaan Pekantua Kampar dan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan Kerajaan Melaka.

Kerajaan Pekantua mengalami beberapakali perpindahan pusat kerajaan, yang pertama dilakukan oleh Raja Abdurrahman bergelar Maharaja Dinda (1590-1630 M), pusat kerajaan dipindahkan dari Pekantua (Pematang Tuo) Ke Bandar Tolam yang saat ini dikenal dengan Kuala Tolam. Kemudian kepindahan yang kedua dilakukan oleh Maharaja Lela Utama (1675-1686 M), beliau adalah cucu dari Maharaja Dinda, pusat kerajaan dipindahkan ke Tanjung Negeri di kawasan Sungai Nilo (salah satu anak Sungai Kampar di Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci).

Setelah Maharaja Lela Utama Mangkat beliau digantikan oleh Maharaja Wangsa Jaya (1686-1691 M), pada masa pemerintahannya Tanjung Negeri diserang oleh wabah penyakit dan banyak yang meninggal karenanya. Putra beliau yaitu Maharaja Muda Lela (1691-1720 M) bermaksud memindahkan pusat kerajaan karena Tanjung Negeri dianggap “sial” yang menyebabkan jatuhnya korban termasuk ayahandanya, namum upayanya gagal karena tidak ada kata sepakat dari para pembesar kerajaan. Maharaja Muda Lela mangkat kemudian digantikan oleh putranya yaitu Maharaja Dinda II (1720-1750).

Pada masa pemerintahan Maharaja Dinda II inilah dapat disepakati pemindahakan pusat kerajaan. Lokasi pusat kerajaan yang baru merupakan tempat yang memang sudah direncanakan atau dicadangkan oleh Maharaja Lela Utama sebagai pusat kerajaan yang baru, disebut dengan “dilalaukan” atau dicadangkan yaitu di Sungai Rasau salah satu anak Sungai Kampar.

Pada kisaran tahun 1725 Masehi dilakukanlah upacara pemindahan pusat kerajaan dari Tanjung Negeri ke Sungai Rasau, pada saat itu pulalah nama Kerajaan Pekantua Kampar diganti menjadi Kerajaan Pelalawan yang artinya tempat lalauan atau tempat yang sudah dicadangkan. ***

Sumber:
fauzan amril --- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

(M Yamin Indra)
Kategori : Potret Riau
wwwwww