Manajer Bank Mandiri Tewas Dibunuh 4 Pelajar, Pelaku Ngaku Motifnya Bukan Perampokan, tapi Terkait LGBT

Manajer Bank Mandiri Tewas Dibunuh 4 Pelajar, Pelaku Ngaku Motifnya Bukan Perampokan, tapi Terkait LGBT

Ilustrasi.

Kamis, 25 Februari 2016 15:17 WIB
PALEMBANG, POTRETNEWS.com - Setelah dinyatakan hilang dua hari, Yoppy Novrianto (35), Manajer Bank Mandiri Cabang Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, akhirnya ditemukan tewas. Jasadnya terkubur di semak-semak sedalam empat meter. Informasi yang dihimpun, polisi menemukan jasad korban terkubur di di Desa Kurup, Kecamatan Lubuk Batang, OKU, Rabu (24/2/2016) sekira pukul 03.00 WIB. Dari empat pelaku, baru dua pelaku berhasil ditangkap, yakni inisial MA (15) dan RS yang sama-sama pelajar salah satu SMK Negeri Muara Enim. Sementara dua pelaku lain dinyatakan buron dengan inisial AK (17) pelajar SMA Muara Enim dan SP (16) pelajar SMA Baturaja.

Berdasarkan keterangan salah satu tersangka, motif pembunuhan terhadap Yoppy diduga terkait LGBT. Tersangka tidak terima yang hendak dicabuli korban di dalam mobil.

Informasi yang dihimpun, kronologis pembunuhan terhadap korban berawal saat korban yang mengendarai mobil jenis Toyota Rush BG 1594 RT bertemu untuk pertama kali dengan tersangka MA (15) dan SP (16). Kemudian, korban mengajak keduanya jalan-jalan sore di Baturaja, Minggu (21/2).

Di dalam perjalanan, korban meraba-raba paha tersangka MA. MA menolak dan mencoba berontak. Mendapat penolakan, korban marah dan membentak tersangka MA dengan kata-kata tak bisa memuaskan nafsu birahinya.

Kemudian, korban kembali mengulangi perbuatannya itu. Sontak MA kesal. MA spontan mencari alat untuk memukul korban. Namun, usahanya gagal. Saat meraba-raba ke bagian belakang, tersangka MA menemukan fanbelt dan langsung menjerat leher korban.

"Keterangan tersangka dicabuli. Hal itu belum dijawab, dan masih terlalu dini untuk menjurus ke sana. Nanti kita periksa lagi," ungkap Kapolres OKU AKBP Dover Christian, Rabu (24/2/2016).

Melihat itu, rekan tersangka SP membantu menjerat leher korban. Korban pun tewas. Para pelaku yang kaget menghubungi dua rekannya yang lain, RS (16) dan AK (17).

Setelah sempat bingung, keempat pelaku akhirnya memutuskan untuk menghilangkan barang bukti dan mengubur jasad korban. Para pelaku pun membawa korban dan menguburnya di semak-semak.

Dibantah LGBT
Pemberitaan yang menyatakan Yoppy Novriandi (35) berlatar kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender), dibantah pihak keluarga. Bagi keluarga, kematian manajer Bank Mandiri Cabang Baturaja itu murni dibunuh.

Wendi (42), keluarga korban mengatakan, Yoppy memiliki istri yang bernama dr Ninin dan rumah tangganya tidak ada masalah. Meski belum memiliki anak, hubungan keduanya tetap baik.

"Dia (korban) punya istri, dia normal. Tidak benar ada pemberitaan LGBT itu, kami membantah, itu tidak benar," ungkap Wendi di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (24/2/2016).

Pihaknya berharap, polisi mengungkap kasus ini hingga tuntas dan menangkap dua pelaku yang masih buron.

"Kami tunggu hasil penyelidikan kepolisian karena masih ada dua pelaku lagi yang menjadi DPO," ujarnya.

Tampak Lugu
Penemuan mayat Yoppy Novriandi, setelah dinyatakan hilang dua hari berkat sikap kooperatif dua tersangka, MA (15) dan RS (15) yang berhasil ditangkap. Keduanya langsung mengakui telah membunuh manajer Bank Mandiri Cabang Baturaja itu beberapa saat usai ditangkap di rumahnya.

Kanit Pidum Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Ipda Novel Siswandi mengungkapkan, kedua tersangka ditangkap di rumahnya di Desa Lubai, Muara Enim, Rabu (24/2) pukul 02.00 WIB. Kemudian, keduanya dibawa ke Mapolres OKU untuk pemeriksaan.

"Kami tangkap karena ada informasi. Sehari sebelumnya kami temukan mobil korban, dari sana pengembangan dilakukan," ungkap Novel saat mengawal jenazah korban di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (24/2/2016).

Saat diperiksa di Mapolres OKU, kedua tersangka nampak lugu. Maklum, keduanya masih duduk di bangku kelas satu SMA. Setiap diajukan pertanyaan terkait hilangnya korban, para tersangka bersedia menjawabnya hingga akhirnya mengakui telah membunuh korban.

"Tidak berbelit-belit, mereka (kedua tersangka) langsung mengakui. Kelihatannya mereka masih lugu jadi mudah diperiksa," ujarnya.

Sekitar satu jam menjalani pemeriksaan, kedua tersangka menunjukkan lokasi jasad korban yang dikuburkan. Kemudian, petugas meluncur ke lokasi dan menemukan korban yang terkubur sekitar pukul 04.00 WIB.

"Tersangka ikut tapi tidak menggali, mereka cuma tunjukin jalan saja," kata dia.

Disambut Isak Tangis
Setelah menempuh perjalanan dari Baturaja selama empat jam, ambulans yang membawa jasad Manajer Bank Mandiri Cabang Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Yoppy Novriandi akhirnya tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Rabu (24/2) pukul 19.30 WIB. Kedatangan jasad korban disambut isak tangis keluarga yang sejak sore menunggu.

Pantauan merdeka.com, begitu jenazah diturunkan dari ambulans, ayah korban H Aman Handoko langsung mendekat. Dia menangis meraung-raung menyaksikan anak sulung dari dua bersaudara itu terbungkus dalam peti jenazah warna coklat. Peti jenazah itu terdapat taburan bubuk kopi. Aroma tak sedap begitu terasa saat peti itu dimasukkan ke kamar mayat.

Nampak juga istri korban, dr Ninin masih terlihat syok. Wanita berjilbab yang berprofesi sebagai dokter di UGD RS Pusri Palembang itu mendampingi jenazah suaminya dari Baturaja. Saat hendak diwawancarai, Ninin enggan berkomentar.

Di sekitar kamar mayat, dipenuhi puluhan kerabat dan keluarga korban yang mengenakan peci. Dikabarkan, usai diotopsi, korban langsung dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, Palembang.

Wendi (42) sepupu dr Ninin mengatakan, pihak keluarga berharap polisi menangkap semua pelaku dan mengungkap kasus ini hingga tuntas. "Kami tunggu hasilnya (penyidikan) nanti. Keluarga masih syok," ungkap Wendi.***

Sumber:
Merdeka.com

Editor:
Farid Mansyur

Kategori : Nusantara
wwwwww