Investor Siap-siap Tinggalkan Batam

Investor Siap-siap Tinggalkan Batam

Salah satu galangan di kawasan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Industri galangan kapal menjadi salah satu andalan Batam. Namun, daya saing Batam sebagai kawasan industri terus menurun karena ketidakjelasan peraturan, maraknya pungli,

Sabtu, 20 Februari 2016 08:51 WIB
BATAM, POTRETNEWS.com - Kekacauan pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam mulai menimbulkan dampak besar. Investor dikabarkan akan rame-rame hengkang dari kawasan tersebut. Nuryanto, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri yang juga mantan Penjabat Gubernur Kepulauan Riau, mengatakan, investor hengkang karena buruknya pengelolaan kawasan tersebut. Rencananya, investor tersebut akan hengkang ke Vietnam dan Malaysia.

"Persentasenya mencapai 30 persen dari total pabrik karena Malaysia dan Vietnam tawarkan yang lebih baik," kata Nuryanto di Kantor Menko Perekonomian, Jumat (19/2/2016).

Nuryanto mengatakan, sebagian besar investor yang akan hengkang tersebut berasal dari sektor otomotif dan elektronik.

Batam, Bintan, dan Karimun sudah ditetapkan menjadi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas. Namun, iklim investasinya bermasalah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, salah satu penyebab masalah ini adalah tumpang tindih kewenangan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengelola Batam.

Selain itu, Jokowi mengatakan, masalah juga dipicu oleh benturan peraturan. Jokowi mengatakan, benturan dan dualisme tersebut telah membingungkan investor yang ingin masuk ke Batam.

Atas dasar itulah, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk segera mencari solusi dalam mengatasi masalah di Batam tersebut. ***

Sumber:
Kompas

Editor:
M Yamin Indra

Kategori : Nusantara
wwwwww