Alamak... Kebayakan PSK di Pasar Ini Usia 50 Tahun ke Atas, Pelanggannya Para Pensiunan

Alamak... Kebayakan PSK di Pasar Ini Usia 50 Tahun ke Atas, Pelanggannya Para Pensiunan

Ilustrasi.

Selasa, 12 Januari 2016 09:22 WIB
AMBARAWA, POTRETNEWS.com - Kawasan Pasar Gamblok yang terdapat di ruas Jalan Brigjen Sudiarto, Ambarawa, Semarang selama ini dikenal sebagai tempat prostitusi terselubung yang dilakukan pada siang hari. Para wanita pekerja seks di lokasi ini rata-rata berusia di atas 50 tahun yang menyaru sebagai penjual baju bekas. Konon, jika harga cocok, maka transaksi bisa berlanjut di sejumlah "rumah singgah" yang terdapat di gang-gang di kawasan tersebut.

"Hasil pemetaan, ada kisaran 20 PSK di sana. Teman-teman PKBI sudah melakukan remapping, dan pada Februari nanti tinggal di-follow up test (HIV/AIDS) lagi," ungkap Taufik Kurniawan dari Divisi Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Semarang, Senin (11/1/2016) siang.

Uniknya, pangsa pasar para PSK tua ini adalah para pria hidung belang yang sudah berusia lanjut. Kebanyakan adalah para pensiunan, baik PNS maupun dari TNI.

Oleh karena itu, sudah menjadi rahasia umum jika pada tanggal-tanggal tertentu, semisal pada hari pasaran Pon dan bersamaan saat pengambilan uang pensiun, kawasan ini selalu ramai.

"Pernah ada bapak-bapak ambil pensiun, terus diceblak sama ibu-ibu di sana. Eh pulang ke rumah hanya bawa uang Rp2.000, uangnya sudah habis untuk senang-senang dengan PSK," ungkap Kepala Polsek Ambarawa AKP Mulyadi.

PSK 50 Tahun ke Atas di Pasar Gamblok, Pelanggannya para Pensiunan
Selasa, 12 Januari 2016 06:04 WIB

Menyadari praktik demikian sudah jamak dan sudah berlangsung puluhan tahun, masyarakat Ambarawa yang sudah geram telah sepakat untuk mengakhirinya.

Pihak berwenang dalam hal ini, pemerintah kecamatan, polsek, koramil, dan satpol PP bersama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama sepakat untuk menertibkan kawasan ini.

"Pagi tadi, kami sudah rapatkan dan kami sudah sepakat untuk menertibkan PKL di Pasar Gamblok. Mereka akan direlokasi ke Pasar Projo Ambarawa," ungkap AKP Mulyadi.

Berdasarkan pendataan, kata Kapolsek, jumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Gamblok mencapai 30 orang. Namun, yang aktif berjualan hanya 18 orang. Mereka terdiri atas pedagang baju-baju bekas yang menjadi kedok prostitusi. Ada pula pedagang alat rumah tangga dan pertanian, seperti pisau, sabit, dan cangkul.

Selain menertibkan para PKL Pasar Gamblok, pemerintah juga akan memberlakukan jalur satu arah di Jalan Brigjen Sudiarto karena kemacetan di kawasan tersebut, terutama di Pasar Gamblok, sering terjadi dan berimbas hingga Jalan Jenderal Sudirman.

"Jalan Gamblok turun itu akan kami jadikan satu arah. PKL-nya kami relokasi ke Pasar Projo. Jadi, kami melarang, tetapi juga memberikan solusinya," kata dia.

Ditargetkan, rencana itu rampung pada akhir Januari 2016 ini. Ia berharap, dengan penataan PKL tersebut, aktivitas prostitusi terselubung di Pasar Gamblok akan hilang dengan sendirinya.

"Sekarang kami genjot sosialisasinya, baik dengan pertemuan langsung maupun dengan sarana lainnya, seperti pemasangan spanduk," tutur dia.***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Nusantara
Sumber:Tribunnews.com
wwwwww