Astaga... Nasehati Orang Mabuk, Anggota Polisi Babak Belur Dikeroyok Belasan Supir Angkot

Astaga... Nasehati Orang Mabuk, Anggota Polisi Babak Belur Dikeroyok Belasan Supir Angkot

Pelaku pengeroyokan diamankan polisi.

Sabtu, 02 Januari 2016 11:54 WIB
BATAM, POTRETNEWS.com - Aiptu Weldi Asmar, anggota Polsek Batamkota dikeroyok belasan supir angkot di depan pencucian motor jalan raya Seipanas menuju Bengkong, Jumat (1/1) siang. Diduga penganiayaan terjadi karena sang supir tak terima dilarang mabuk dan menganggu pengendara jalan.  Akibat penganiayaan senior angkatan bintara polisi ini mengalami memar di beberapa bagian tubuh.Tujuh dari 15 pelaku penganiayaan berhasil dibekuk dan dibawa ke Polresta Barelang. Barang bukti berupa broti, bangku kayu patah dan batu besar turut diamankan.

Peristiwa penganiayaan yang dialami Weldi terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Mirisnya, Weldi dikeroyok saat berpakaian dinas lengkap. Banyak warga sekitar dan pengendara yang menyaksikan pengeroyokan, namun mereka tak berani berbuat apa-apa.

"Ada sekitar 15 orang yang menganiaya saya. Kejadian, tepat dipinggir dan tengah jalan raya,"kata Weldi kepada wartawan, kemarin.

Diceritakan Weldi, penganiayaan yang dialaminya berawal saat ia mendapat perintah dari Waka Polsek Batamkota. Dimana ada belasan orang tengah mabuk dan memalak pengendara yang melintas di jalan raya Seipanas- Bengkong.

Mendapat perintah, Weldi bersama rekannya Aiptu Ami langsung turun ke TKP mengendarai mobil patroli. Dan benar, saat mereka sampai di TKP, mereka menemukan belasan orang yang diduga supir angkot metrotrans tengah mabuk-mabukan. Mereka menghidupkan musik keras dan menghentikan sejumlah pengendara sembari meminta uang.

"Sesampainya saya di TKP, masih mendapati orang-orang itu mabuk dan menganggu pengendara yang lewat. Padahal saat itu orang-orang akan melaksanakan ibadah salat Jumat," ungkap Weldi.

Weldi langsung menasehati para pelaku agar tak berbuat ribut dan berpesta dibagian dalam tempat pencucian mobil, sehingga tak menganggu pengendara. Permintaan Weldi saat itu diikuti, dan Weldi kembali melakukan patroli. Namun disaat Weldi kembali ke TKP.

Para pelaku bertindak semakin beringkas. Mereka mabuk ditengah jalan dan bahkan memecahkan kaca botol minuman sembari meminta uang kepada pengendara yang lewat. Pelaku juga tak segan-segan memukul pengendara jika tak mau memberi uang.

"Botol minuman dipecah dan diacungkan kepada pengendara. Awalnya mereka tak sadar dengan kedatangan kami," terang Weldi.

Melihat kejadian itu, Weldi dan Ami langsung mendekati para pelaku. Bukannya takut, para pelaku malah menantang Weldi. Mereka melempar batu dan broti kearah kedua senior polisi ini. Tak hanya itu, Weldi yang berada lebih dekat dengan belasan pelaku langsung dihajar menggunakan broti.

"Saya sudah minta mereka berhenti dengan baik, tapi mereka malah memukul saya. Bahkan kepala saya mau ditimpuk pakai batu besar," imbuh Wendi.

Ami, rekan Weldi membenarkan kejadian itu. Menurutnya, para pelaku lebih memilih menghajar rekannya karena jarak mereka lebih dekat dengan Weldi.

"Saya tak bisa berbuat apa-apa selain menghubungi rekan yang lain. Jumlah mereka banyak. Barulah, setelah polisi lain datang, mereka berhenti," terang Ami.

Kapolsek Batam Kota Kompol Arif Budi Purnomo mengatakan tindakan para supir angkot itu sudah sangat keterlaluan. Selain berbuat onar, pelaku juga menghajar polisi yang mencoba melarang perbuatan mereka.

"Mereka mabuk dan menganggu pengendara lain. Dilarang, malah anggota kami dihajar bersama-sama. Mirisnya mereka menghajar saat anggota kami berpakaian dinas," terang Arif.

Menurut dia, tujuh orang pelaku telah diamankan, sementara 8 orang berhasil melarikan diri dan kini dalam pengejaran.

"Kita juga amankan 8 mobil metrotrans dan tiga unit sepeda motor. Barang bukti lainnya berupa batu dan broti yang digunakan menghajar anggota kita," kata Arif.

Sementara Kapolres Barelang Kombes Asep Safrudin mengaku telah mendapat laporan penganiayaan yang dialami anggotanya. Sebagian pelaku telah diamankan. Para pelaku juga akan dijerat dengan pasal pengeroyokan hingga menganggu ketertiban umum.

"Mereka melawan anggota saat dilarang untuk berbuat onar. Para pelaku menghadang pengendara untuk meminta uang. Uang itu katanya untuk membeli tambahan minuman keras," pungkas Asep.***

(Wawan Setiawan)
Kategori : Nusantara
Sumber:Jpnn.com
wwwwww