Bertanya Kondisi Suami, Oknum Dokter RSU Bunda Thamrin Medan yang Juga Dosen USU Marah-marah pada Istri Pasien dan Bilang Dirinya Orang Sibuk

Bertanya Kondisi Suami, Oknum Dokter RSU Bunda Thamrin Medan yang Juga Dosen USU Marah-marah pada Istri Pasien dan Bilang Dirinya Orang Sibuk

RSU Bunda Thamrin di Jalan Sei Batang Hari No 28-30 Medan.

Mukhlis Wijaya
Jum'at, 14 Oktober 2016 11:47 WIB
MEDAN, POTRETNEWS.com – Mungkin karena dianggap seperti masyarakat biasa yang tak memiliki kuasa, FL, seorang ibu muda yang sedang mendampingi sang suami, M Faisal, dan kini terbaring lemah di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Thamrin Medan, Sumatera Utara, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang oknum dokter berinisial RRT. Sikap angkuh oknum dokter tadi akhirnya menyulut keributan dengan ayah mertua si pasien (orang tua kandung FL). Keduanya bertengkar, saling tegang urat leher, Rabu (12/10/2016).

Menurut A Sophian, mertua M Faisal, pihaknya tak akan protes jika oknum dokter tadi bersedia menjelaskan pertanyaan dari putrinya. ”Kalau dokternya ramah dan sabar seperti di tempat lain, ceritanya pasti indah. Tapi dokter yang satu ini sepertinya lain. Dia menunjukkan dirinya orang sibuk yang seolah-olah tak punya waktu menjelaskan setiap pertanyaan keluarga pasien,” kata dia, Jumat (14/10/2016).

Sophian menuturkan kronologi keributan antara si dokter dengan dirinya. Menurut dia, suami anaknya telah beberapa hari diopname di kamar 302 yang berada di lantai 3 RSU Bunda Thamrin yang berlokasi di Jalan Sei Batang Hari No 28-30 Medan.

Pada pagi itu, tutur Sophian, putrinya kebingungan karena suaminya mengeluh dadanya sesak dan kedua tangan kebas. Melihat kondisi tersebut, sang istri melapor kepada perawat, menanyakan sekira jam berapa dr RRT SpPD tiba di rumah sakit. Sebab, sang suami, M Faisal merupakan pasien dokter dimaksud.

Singkat cerita, kata Sophian melanjutkan, sekira pukul 11.00 WIB, dr RRT SpPD masuk ke kamar 302. Pada saat yang sama, kebetulan pasien lagi buang air kecil di toilet kamar itu. Namun lucunya, masih versi Sophian, tanpa basa-basi si dokter langsung keluar meninggalkan ruangan dan tak muncul lagi.

”Paling tiga menit saja anak saya (maksudnya menantu, red) berada di toilet kamarnya. Tapi dokter Radar Tarigan sudah pergi meninggalkan Rumah Sakit Bunda Thamrin dengan alasan ada pasien di rumah sakit lain yang menunggu,” ucap Sophian, yang dikenal sebagai salah seorang tokoh masyarakat di Kota Pematangsiantar.

Menurut Sophian, sang dokter baru datang lagi ke RSU Bunda Thamrin untuk melihat pasien M Faisal sekira pukul 17.35. WIB.

Lalu, tutur Sophian, putrinya menemui dokter RRT dengan maksud bertanya tentang penyakit yang diderita suaminya. Karena berdasarkan dari pemeriksaan, dikatakan ada batu di sekitar empedu yang ukurannya lumayan besar. 

”Soalnya tadi setelah melihat gambar rontgen, dikatakan masih kecil batu itu dok,” ucap Sophian menirukan pertanyaan putrinya ke dr RRT. Namun, tanpa disangka, oknum dokter tadi memberi jawaban yang kasar. ”Sudah, sama dia saja kau bertanya," tandas dokter, lalu ke luar dari ruangan.

Sekira 10 menit kemudian, imbuh Sophian, seorang perawat masuk dan mengatakan putrinya dipanggil dr Radar Tarigan di ruangan perawat. Sesampainya di ruang perawat, dokter langsung mencecar pertanyaan kepada putrinya. "Tadi kau marah-marah ya? Kenapa?” ucapnya.

Putrinya spontan menjawab bahwa dirinya tidak marah, namun hanya minta agar suaminya segera ditolong siapa saja dokter yang bertugas saat itu. Karena kondisi suaminya tiba-tiba drop.

Mendengar penjelasan putrinya, si dokter bukannya memaklumi tetapi justru menunjukkan arogansi dan kekuasaannya. ”Saya ini orang sibuk, bukan di sini saja (RSU Bunda Thamrin, red) saya bekerja, di tempat lain juga, termasuk dosen di USU (Universitas Sumatera Utara, red). Bukan ini saja urusan saya,” tukas Sophian menirukan ucapan oknum dokter yang disampaikan oleh putrinya dan sekarang lagi syok setelah ”didamprat” dr RRT.

Mendapat laporan putrinya diperlakukan seperti itu, Sophian coba meluruskan permasalahan dengan mendatangi dokter tadi. Namun lagi-lagi si dokter dengan pongah mengatakan, "Tidak ada urusan denganmu." Seketika Sophian menjawab bahwa itu merupakan urusan dia juga, karena si pasien adalah anaknya.

”Masalah Anda sibuk, banyak pekerjaan, itu urusanmu. Jelasnya pada hari ini (maksudnya Rabu, 12/10/2016) jadwalmu di RSU Bunda Thamrin,” kata Sophian yang juga dikenal sebagai wartawan senior dan tercatat sebagai Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Sumatera Utara.

Lucunya, akibat kejadian yg menimpa keluarga pasien kamar 302 lantai 3 rumah sakit itu, akhirnya dr Radar Tarigan melalui perawat menyatakan, ”Ganti saja dokter. Saya tidak mau lagi."

Kasus lain yang dialami keluarga Sophian, tatkala mereka menanyakan perincian biaya selama dua hari kepada kasir, dalam faktur perinciannya terdapat kejanggalan honor dokter. Perincian oleh kasir, honor dokter Rp.148.500, namun saat disuruh datang ke bagian informasi untuk menandatangani harga kamar dan honor dokter,yang disampaikan resepsionis tidak sesuai dengan fotokopi yang sudah kita ambil di kasir.

”Di kasir honor dokter sebesar Rp148.500, sedangkan di resepsionis dikatakan Rp200.000. Namun setelah diperjelas soal honor dokternya, barulah sang resepsionis membenarkan bahwa honor dokternya Rp148.500,” ujar Sophian, yang hingga kini tak habis pikir bagaimana seorang dokter bisa fokus menangani pasien, sementara dirinya bekerja di berbagai rumah sakit dan juga mengajar di universitas ternama Sumatera Utara.

Hingga diterbitkan, berita ini belum terkonfirmasi dengan dr Radar R Tarigan SpPD atau manajemen RSU Bunda Thamrin. ***

Kategori : Nasional
wwwwww