Astaga, Roymardo Sudah Rencanakan Bunuh Dosen UMSU Sejak Bulan Lalu

Astaga, Roymardo Sudah Rencanakan Bunuh Dosen UMSU Sejak Bulan Lalu

Raymardo, terduga pelaku pembunuh dosen UMSU. (foto: kompas.com)

Rabu, 04 Mei 2016 07:53 WIB
MEDAN, POTRETNEWS.com - Roymardo Sah Siregar (21), mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, pelaku pembunuhan terhadap dosennya sendiri, Nurain Lubis, terancam hukuman mati. Polisi menjerat Roymardo dengan pasal perencanaan pembunuhan, yakni Pasal 340 KUHP, berdasarkan bukti dan pengakuan korban serta pemeriksaan terhadap lima saksi sejak kemarin. "Polisi menemukan fakta Roymardo merencanakan pembunuhan itu," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, Selasa (3/5/2016).

Roymardo, sesuai dengan keterangannya kepada penyidik, ujar Mardiaz, sengaja merencanakan pembunuhan terhadap Nurain Lubis sejak bulan lalu. "Sudah direncanakan akan membunuh Nurain sejak sebulan lalu. Penyebabnya sepele, Roymardo tersinggung karena sering ditegur saat kuliah," kata Mardiaz.

Roymardo, saat kuliah, sering memakai kaus dan tidak membawa buku. "Karena jarang memakai kemeja dan hanya menggunakan kaus, Nurain sering menegur Roymardo. Karena kerap ditegur, Roymardo jadi dendam," ucap Mardiaz.

Roymardo membunuh dosennya dalam keadaan sadar, tanpa dipengaruhi alkohol atau narkoba. "Polisi sudah melakukan tes urine kepada Roymardo dan hasilnya negatif," ujar Mardiaz. Fakta lain yang diperoleh polisi, ujar Mardiaz, Roymardo sudah merencanakan pembunuhan dengan membawa sebilah pisau dan palu di dalam jok sepeda motor dari kosnya di Jalan Tuasan, kemarin. Kedua benda itu sudah disita polisi untuk barang bukti. Namun hanya pisau yang digunakan untuk membunuh Nurain.

Dari hasil visum, ujar Mardiaz, terdapat sepuluh luka tusukan senjata tajam, masing-masing di leher, pergelangan tangan kiri, dan jari-jari korban. "Karena korban sempat melawan, Roymardo semakin beringas dan menikam serta menyayat pergelangan tangan kiri Nurain sampai hampir putus," tutur Mardiaz.

Nurain, yang pernah menjabat sebagai Dekan FKIP UMSU dua periode, ditemukan tewas bersimbah darah dengan sepuluh luka tusuk dan sayatan di leher dan pergelangan tangan di dalam kamar mandi FKIP UMSU. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sejam kemudian, polisi baru mengetahui peristiwa itu dan berusaha menangkap Roymardo di dalam Kampus UMSU.

Polisi sempat kewalahan menangkap pelaku karena ia melarikan diri ke gedung Fakultas Ekonomi. Polisi juga sempat dihadang mahasiswa karena tidak mengetahui peristiwa yang sebenarnya dan ingin menghakimi Roymardo. Setelah negosiasi, Roymardo bisa dibawa polisi ke luar kampus. ***

Editor:
Akham Sophian

Sumber:
Republika.co.id

Kategori : Nasional
wwwwww