5 Pesan Rasulullah sebelum Pasangan Suami Istri Hubungan Intim tapi Sering Diabaikan

5 Pesan Rasulullah sebelum Pasangan Suami Istri Hubungan Intim tapi Sering Diabaikan

Ilustrasi.

Sabtu, 21 November 2015 12:11 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Ketika pasangan pria dan wanita telah sah secara agama menjadi pasangan suami istri maka melakukan Jima atau bercinta bukan lagi haram dilakukan, tapi berubah menjadi ibadah yang diganjarkan pahala besar jika dilakukan. Selain ibadah, Jima jika diartikan berhubungan intim pasangan suami istri merupakan salah satu kebutuhan biologis. Oleh karena itu, Rasulullah SAW berpesan kepada untuk para istri saat melayani suami di tempat tidur untuk melakukan beberapa hal berikut ini;1. Berperilaku dan Berpenampilan Mempesona
Berusaha untuk tampil dan berperilaku mempesona walau hanya dengan tersenyum mesra saja, niscahya pahala akan terus mengalir melimpah.

Rasulullah SAW bersabda: “Istri yang terbaik ialah istri yang mempesonakanmu setiap kali kau pandang…” (HR. An-Nasai).

Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah yang jika engkau melihatnya akan membahagiakan dirimu, jika engkau memerintahnya akan mentaatimu, dan jika engkau tidak berada di sampingnya ia akan menjaga hartamu dan dirinya sendiri.” (HR. Bukhari).

2. Dilarang Memandangi Alat Kelamin Suami
Janganlah seorang istri melihat kemaluan suami, begitupun sebaliknya meskipun hal tersebut dimakruhkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Tatkala salah seorang di antara kalian bersetubuh dengan istri atau budak wanitanya, maka janganlah memandangi alat kelaminnya! Karena yang demikian itu bisa menyebabkan kebutaan”. (HR. Baihaqi).

3. Menyegerakan Ajakan Berhubungan Intim dari Suami
Jika istri tidak memenuhi keinginan suami dengan segera, maka siksa di akhirat sangatlah pedih untuknya.

Rasulullah SAW bersabda: “Bilamana seorang suami mengajak istrinya (untuk berhubungan seksual), maka penuhilah dengan segera sekalipun istri sedang sibuk di dapur!” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

4. Dilarang Bersetubuh Ketika Haidh dan Nifas
Istri yang sedang haidh dan nifas tidak boleh disetubuhi. Juga perlu di ingat bahwa bersetubuh melalui dubur itu tidak diperbolehkan dalam agama.

Rasulullah SAW bersabda: “…. Maka setubuhilah istrimu sesuka hatimu, dari depan dan dari belakang! Tetapi jangan melalui dubur dan jangan ketika (istrimu) sedang haidh!” (HR. Tirmidzi).

5. Merahasiakan Urusan Hubungan Intim kepada Orang Lain
Seorang istri yang shalihah pastinya akan menjaga rahasia dengan suaminya saat berjima’ karena yang demikian itu merupakan salah satu upaya menutup aibnya.

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya sehina-hina derajat manusia di sisi Allah kelak pada hari kiamat ialah suami yang menyetubuhi istrinya dan istripun senang melayani persetubuhannya, kemudian salah satu di antara keduanya membuka rahasia persetubuhan itu kepada orang lain.” (HR. Muslim). ***

(Akham Sophian)
Kategori : LifeStyle
Sumber:Dream.co.id
wwwwww