Begini Cara Membuat Anggaran Prapernikahan

Begini Cara Membuat Anggaran Prapernikahan

Ilustrasi pameran jasa pernikahan.

Kamis, 10 September 2015 01:54 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com - Pernikahan adalah momen spesial bagi setiap orang. Karena bagitu spesialnya tidak ada salahnya mengupas apa saja yang penting dilakukan berkaitan dengan perencanaan keuangan sebelum menikah. Independent Financial Planner dari Tatadana Consulting, Aprida, mengatakan sebenarnya menikahkan anak merupakan salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya. Namun, anak juga tentu tidak ingin memberatkan orang tua bukan? Apalagi saat ini biaya pernikahan itu sangat mahal.

Pesta pernikahan yang wah umumnya jadi impian banyak pengantin. Tapi yang perlu diingat adalah setelah selesai pesta masih banyak pengeluaran lain yang menanti pasangan baru. “Jangan sampai untuk biaya pesta, harus utang sana sini atau setelah pesta meninggalkan utang yang harus dibayar,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (9/9/2015).

Apa saja yang langkah-langkah jika ingin menyiapkan dana pernikahan dari jauh-jauh hari? Aprida menjelaskan pertama Anda harus menetapkan jangka waktu untuk menikah. Setelah itu, survei berapa rata-rata kebutuhan biaya pernikahan saat ini (vendor termasuk gedung, catering, tatarias, make up, kartu undangan, suvenir, dekorasi,pakaian pesta, dan lainnya).

“Sesuaikan nilainya dengan pesta yang menjadi impian anda, apakah menginginkan pesta yang mewah dan elegan atau menginginkan pesta yang sederhana, simple dan elegan,” sarannya.

Selain itu, lakukan juga survei berapa persen kenaikan tiap tahunnya baik jika memakai vendor terpisah maupun mengambil pilihan paket pernikahan. Lalu hitung nilai masa depannya.

Aprida menyaran setelah survei dilakukan, Anda bisa melakukan investasi. Sarannya pilih investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko Anda sendiri. Jika waktunya masih sangat lama misal 20 tahun lagi, maka boleh memilih investasi dengan return yang tinggi namun perlu diingat ada risiko yang tinggi pula.

“Namun jika akan dipakai dalam jangka waktu dekat, maka investasi yang berisiko tinggi dengan imbal hasil yang tinggi sangat tidak disarankan,” ujarnya.

Kategori : LifeStyle
Sumber:Republika.co.id
wwwwww