Ketika Terdakwa Minta Sidang Ditunda karena Layani Istri di Penjara

RIYADH, POTRETNEWS.com - Seorang tersangka dalam persidangan pidana kasus dugaan spionase untuk Iran di pengadilan Riyadh, meminta penundaan persidangan agar ia punya waktu yang cukup untuk menyampaikan pembelaan. Pasalnya, untuk sidang hari itu bertepatan dengan masa yang secara khusus diberikan oleh undang-undang di sana untuk”waktu pribadi’’ bagi ia dan istrinya. Artinya, hari itu ia punya hak ‘’berduaan’’ dengan istrinya dalam sebuah ruang khusus di kompleks penjara tersebut.

Bahkan kepada hakim ia mengatakan bahwa hari persidangan itu juga bertepatan dengan ujian nya di Imam Muhammad Bin Saud Islamic University. Terdakwa memang tercatat sebagai mahasiswa jurusan administrasi publik.

Dalam undang-undang Kerajaan Arab Saudi, seorang tahanan, apakah dia itu warga Saudi atau ekspatriat, diberi waktu pribadi (private time) dengan istri mereka di ruangan khusus di penjara, yang dibangun untuk tujuan tersebut. Hakim sendiri, menyetujui permintaannya dan menetapkan jadwal baru baginya untuk tampil di depan sidang pengadilan.

Tak hanya terdakwa, para pengacara yang membela tersangka, menuntut disediakan tempat khusus. Malah mereka pun menyatakan tidak seharusnya diperiksa seluruh tubuhnya saat akan memasuki ruang pengadilan. Satu lagi, agar diperbolehkan membawa ponselnya ke dalam ruang sidang. Mereka menyampaikan tuntutan tersebut melalui tersangka yang mereka wakili.

Hakim mengatakan kepada mereka bahwa pengacara diberikan hak istimewa di pengadilan lebih dari orang lain dan bahwa pemeriksaan seluruh tubuh dilakukan pada setiap orang termasuk hakim sendiri demi keamanan. Dia juga mengatakan kepada mereka bahwa ada kotak khusus di mana mereka dapat menempatkan ponsel mereka.

Hakim mengatakan setiap pengacara dapat mematikan telepon genggamnya, menyimpannya dalam kotak dan mengambil kuncinya. ***

Editor:
M Yamin Indra

Sumber:
Saudi gazette/riaupos.co