Badai Salju yang Mengerikan Lumpuhkan Amerika, 19 Warga Tewas

Badai Salju yang Mengerikan Lumpuhkan Amerika, 19 Warga Tewas

Polisi setempat mengatur lalu lintas saat badai salju menyerang Kota New York, AS, 23 Januari 2016. Wali Kota New York melarang warganya untuk melakukan perjalanan akibat badai salju hingga Minggu dini hari. (foto: reuters/tempo.co)

Senin, 25 Januari 2016 02:51 WIB
WASHINGTON, POTRETNEWS.com - Prediksi sebelumnya yang menyatakan Amerika Serikat akan dilanda badai salju mengerikan terbukti. Hingga Ahad (24/1/2016), setidaknya 19 orang dilaporkan telah meninggal dunia. Rinciannya,13 orang terlibat kecelakaan akibat cuaca buruk di Arkansas, North Carolina, Kentucky, Ohio, Tennessee, dan Virginia. Seorang tewas di Maryland dan tiga di New York saat sedang menyekop salju. Dua lainnya tewas karena hipotermia di Virginia. "Ini peringatan bagi setiap orang, jangan terlalu memaksakan diri. Terutama orang-orang yang memiliki masalah kesehatan,’’ kata Wali Kota New York Bill de Blasio.

Badai salju yang datang sejak Sabtu (23/1/2016) tersebut juga telah membuat lebih dari 4.400 penerbangan di New York, Philadelphia, Washington, dan Baltimore ditunda atau dibatalkan. Pembatalan penerbangan tersebut diperkirakan berlangsung hingga hari ini. Berdasar data dari FlightAware.com, ada juga 600 penerbangan yang dibatalkan.

Badai itu juga memutuskan aliran listrik yang seharusnya tersalurkan ke 200 ribu penduduk. Pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan menerjunkan 2.200 penjaga keamanan nasional untuk membantu penduduk. Ketebalan badai salju yang dijuluki Snowzilla tersebut mencapai 60 sentimeter di Washington dan lebih dari 50 sentimeter di New York. Ia membawa angin berkekuatan 40 kilometer per jam.

Badai kali ini merupakan kedua terbesar di New York. Karena itulah, Gubernur New York Andrew Cuomo telah menutup seluruh jalan, terowongan, dan jembatan di hampir seluruh wilayah sebelum badai tersebut datang. Jalanan itu baru dibuka kemarin pukul 07.00 waktu setempat. Tidak hanya jalanan yang sepi kendaraan, pertunjukan di Broadway pun dibatalkan. Museum serta toko-toko tutup. Layanan bus hanya dilakukan sampai siang hari. "Keselamatan adalah prioritas utama kami," ujar Cuomo.

Meski demikian, timbunan salju setelah badai digunakan penduduk untuk bersenang-senang. Mulai membuat manusia salju hingga bermain lempar salju. Kemarin penduduk di Washington juga sudah mulai membersihkan jalan, rumah, serta mobil-mobil mereka dari tumpukan salju.

Sementara itu, di New Jersey, sebagian penduduk dievakuasi karena banjir yang disebabkan badai tersebut. Yang paling terdampak adalah Kota Wildwood. Seratus orang yang tinggal di kota itu telah diungsikan ke tempat yang lebih tinggi. ***

(Akham Sophian)
Kategori : Internasional
Sumber:Reuters/Riaupos.co
wwwwww