Koran Berpengaruh di Amerika ”Washington Post” Tak Bisa Bedakan Jokowi dengan Ryamizard Ryacudu, Ini Buktinya

Koran Berpengaruh di Amerika ”Washington Post” Tak Bisa Bedakan Jokowi dengan Ryamizard Ryacudu, Ini Buktinya

Koran ” Washington Post”. (foto: merdeka.com)

Selasa, 27 Oktober 2015 22:33 WIB
JAKARTA, POTRETNEWS.com- Di jejaring sosial Whatsapp dan Path, beredar cuplikan gambar halaman surat kabar (koran) the Washington Post hari ini, Selasa (27/10/2015), yang salah mengidentifikasi sosok Presiden Joko Widodo. Dalam kredit foto pada berita Presiden RI mempercepat lawatan ke Amerika Serikat itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu disebut sebagai Presiden Indonesia.

Padahal foto kemarin itu diambil dari momen berbeda, tepatnya sebelum dialog kerja sama bidang pertahanan RI-AS di Pentagon, Ibu Kota Washington DC.

"Presiden Indonesia Joko Widodo memberi hormat pasukan pengibar bendera di Pentagon. Di sampingnya berdiri Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter," seperti dikutip dari kredit foto yang beredar tersebut.

Kesalahan kredit foto ini berasal dari Kantor Berita AFP, yang mendistribusikan gambar kepada Getty Images, penyedia gambar bagi Washington Post. Foto itu diambil oleh Jim Watson.

Belum ada klarifikasi dari Washington Post maupun AFP atas kekeliruan tersebut. Arsip data masih menyebut sosok Ryamizard sebagai Presiden Jokowi 23 jam lalu. Setelah diperiksa kembali, arsip Getty Images sudah mengoreksinya dengan memasukkan foto tersebut ke kumpulan foto Ryamizard.

Kesalahan kredit foto berita Washington Post ini sebelumnya menyebar di milis warga Indonesia yang mukim di Negeri Paman Sam.

Dari substansi berita lawatan Jokowi, Washington Post lebih menyoroti komitmen AS membantu pemerintah Indonesia memadamkan api kebakaran hutan. Negeri Adi Daya itu akan menghibahkan USD 2,7 juta untuk upaya penanggulangan bencana asap.

Surat kabar the Washington Post merupakan salah satu media cetak berpengaruh di AS, dimiliki kelompok konglomerasi Nash Holdings. Dari sisi sirkulasi, koran nasional itu urutan delapan di seantero Negeri Paman Sam, jumlah pelanggannya mencapai 474 ribu orang.***

(M Yamin Indra)
Kategori : Internasional
Sumber:Merdeka.com
wwwwww