Rayakan Ultah di Negara Miskin, Pria Didenda Rp8,5 Juta

Rayakan Ultah di Negara Miskin, Pria Didenda Rp8,5 Juta

Pemandangan di Ibu Kota Tajikistan. (foto: merdeka.com)

Rabu, 09 September 2015 15:27 WIB
DUSHANBE, POTRETNEWS.com - Seorang pakar komputer bernama Amirbek Isayev merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-25 di Ibu Kota Tajikistan, Dushanbe, dua bulan lalu. Perayaan ulang tahun itu diadakan secara sederhana. Namun betapa kagetnya Amirbek ketika sebuah konsekuensi berat harus dihadapinya. Pesta bersahaja itu ternyata dihargai cukup mahal.

"Ketika tagihan datang, tercatat angka USD 80 (Rp 1,14 juta) untuk membayar 13 kepala yang hadir pada hari itu, namun memang menu penutup terbilang cukup mahal," ujar Isayev seperti dilansir dari laman emirates247, Senin (7/9/2015).

Dua bulan berselang setelah foto kegembiraan hari itu diunggah di Facebook, Isayev dikejutkan oleh sebuah tagihan denda USD 600 (Rp 8,57 juta) dari pemerintah.

Usut punya usut, ternyata pemuda ini sudah melanggar peraturan untuk tidak mengadakan pesta publik yang dinilai mewah.

Aturan nasional disahkan pada 2007 ini melarang pengeluaran berlebihan di Tajikistan. Negara bekas Uni Soviet ini dihuni oleh 8 juta orang miskin, sehingga Presiden Emomali Rakhmon melarang kegiatan hura-hura menghabiskan banyak uang.

Isayev yang saat ini seorang pengangguran tidak bisa menyanggupi tagihan denda yang dinilainya tidak masuk akal tersebut. "Aturan ini merupakan ketidakadilan," tegasnya.

Kejadian ini langsung menyebar bak angin di media internasional, menyedot perhatian karena keanehan lantaran sangat sedikit yang mengetahui larangan berpesta di negara timur laut Asia seperti Afghanistan. Selain itu, warga Tajikistan menilai pemerintah tidak konsisten. Soalnya anak Presiden Rakhmon kedapatan berpesta mewah, seperti terlihat dari video pada 2013 yang diunggah di Youtube.

(Mario A Khair)
Kategori : Internasional
Sumber:Merdeka.com
wwwwww