Home > Berita > Umum

Dari Event OLSN Jenjang SMP Tingkat Kabupaten Bengkalis; Sepenggal Ajang Sekilas Kenang

Dari Event OLSN Jenjang SMP Tingkat Kabupaten Bengkalis; Sepenggal Ajang Sekilas Kenang

Regu Lomba Berbalas Pantun dari SMPS IT Darunnajah Bathin Solapan dan Guru Pendamping Heza Hara,SPd serta seorang temannya saat berada di depan penjara lama Huis Van Hewaring, Selasa.(10/10/2023).

Kamis, 12 Oktober 2023 03:18 WIB
Junaidi Usman

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN) Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Bengkalis sebagai "Sepenggal Ajang" telah usai digelar dengan lancar dan sukses, namun "Sekilas Kenang" dari even tajaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan ini adalah sebuah motivasi.

Dari 77 peserta ditambah 33 guru atau pelatih yang menjadi utusan dari 11 kecamatan di kabupaten yang dulu berjuluk "Kota Terubuk" kemudian menjadi "Negeri Junjungan" sampai kepada tagline Bermasa akronim Bermarwah, Maju, dan Sejahtera ini, tiga peserta bersama guru hebatnya pada cabang Lomba Berbalas Pantun menjadi subjek kisah dari judul di atas.

Mereka adalah Arif, Ubay, dan Refan yang saat tampil bertanding cabang dengan nomor undian 2 telah menarik perhatian jurnalis media ini yang mendapat balasan sapaan lewat kenyitan alis kepada Arif. Arif sebuah kata dari bahasa Arab berarti bijak, cerdas sangat selaras antara arti nama dengan sang pemilik nama.

Intonasi, artikulasi, gaya tubuh saat menjual bait pantun dan jawaban spontanitas saat membeli berbalut baju Melayu Teluk Belanga, berkain samping, serta tanjak warna hijau memunculkan rasa kagum atas regu yang berasal dari Kecamatan Bathinsolapan ini.

Meskipun niat Ubay belum berhasil dalam semi final untuk membawa gelar juara pertama atau kedua sebagai kado persembahan mereka sehingga wajah tiga remaja terlihat memerah petanda kecewa pada diri sendiri, gelar Juara III adalah tetaplah sebuah rida Allah SWT bagi 3 penghafal Alquran di SMPS IT Darunnajah, Bathin Solapan ini.

Keberhasilan ini sebuah syukur yang teramat mendalam di relung hati seorang Heza Hara SPd guru pendamping yang tak lain tak bukan adalah ustadzah atas Arif dan Ubay pelajar kelas IX yang tahun lepas juga tampil dalam cabang yang sama, sedangkan Refan pelajar kelas VII baru tahun ini mewakili kecamatan mereka.

Wartawan media ini yang aslinya adalah seniman, tergerak hati terniat hajat dalam jeda waktu menyempatkan diri membawa mereka berempat ditambah seorang guru kecamatan tadi untuk melewati sejengkal harap mengitari Kota Bengkalis diantaranya Vihara Hok Ann Kiong, Masjid Agung Istiqomah, Museum Sultan Syarif Kasim, Masjid Jami' Kelapapati Laut, kemudian ke arah penjara lama Huis Van Hewaring sebuah Jeil Belanda yang dibangun tahun 1810, kemudian ke Wisma Sri Mahkota lalu kembali ke penginapan karena azan Magrib mulai menggema.

Kepada mereka, pesankan juara hanya simbol belaka, potensi yang mereka miliki sangat serasi dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang menjadi pedoman bagi para pelajar SD hingga perguruan tinggi saat ini. "Jika Arif dan Ubay telah tamat sekolah, tetap lah peduli dengan membantu SMPS IT Darunnajah dalam bidang berbalas pantun. Refan juga latih kawan-kawan maupun adik kelas yang suka dengan pantun," sepenggal harap sebelum pisah membelah nyata.

Perpisahan atas pertemuan sejenak dengan derai air mata rindu tak mampu dibendung Arif. Haus akan pengalaman meski menimba sedikit ilmu dari kegiatan OLSN ini sangat berarti bagi 3 sekawan dan Heza Hara yang merupakan guru Bahasa Indonesia di sekolah tadi dengan tugas tambahan sebagai Wakil Bidang Kesiswaan. Sekitar pukul 20.30 WIB Rabu malam tadi, mereka selama sampai di sekolah tempat mereka menyulam kisah anak sekolah untuk mendapatkan secercah harapan di masa depan.***

Kategori : Umum, Bengkalis
wwwwww