Tracing Jadi Kendala Pekanbaru Turun ke PPKM Level 1, Kadiskes Minta Kejujuran Warga

Tracing Jadi Kendala Pekanbaru Turun ke PPKM Level 1, Kadiskes Minta Kejujuran Warga

dr Zaini Rizaldy Saragih

Rabu, 05 Januari 2022 11:38 WIB

PEKANBARU, POTRETNEWS.com - Angka ideal tracing kontak erat pasien Covid-19 masih menjadi kendala bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk turun ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih kendala itu dikarenakan ketidakjujuran warga saat terpapar Covid-19. Pemko
Pekanbaru, ujarnya, hanya mampu mencapai angka tracing 1:10 dari angka ideal 1:15.

"Karena warga tidak mau jujur ketika kita tracing. Mereka tidak mau menyampaikan kemana saja mereka melakukan perjalanan, ini menyulitkan petugas kita," ujar Zaini, Rabu (5/1/2022), dilansir dari Goriau.com.

Selain itu, ia juga meminta agar pihak Puskesmas tidak kaku dalam melakukan tracing. Artinya, petugas tidak terpaku hanya untuk mencari kontak erat sesuai angka ideal tracing.

"Misalnya dalam kasus satu klaster keluarga kemarin, sudah ada 4 orang keluarganya, bukan berarti dia tinggal tracing 11 orang. Tapi 15 orang lainnya di luar keluarga itu, kemana yang bersangkutan atau pasien ini berkunjung," jelasnya.

Seperti diketahui, Kota Pekanbaru sendiri kembali menerapkan PPKM level 2 hingga 17 Januari 2022 mendatang. Demikian disampaikan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Selasa (4/1/2022) kemarin.

"Dari evaluasi pusat, indikator-indikator lain sudah bisa di level 1. Tinggal lagi tracing yang mesti ditingkatkan," ungkapnya, usai memimpin rapat evaluasi penerapan PPKM level 2, bertempat di ruang rapat Multimedia lantai tiga Mal Pelayanan Publik (MPP).

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Firdaus tak lupa terus mengingatkan warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi.

"Meski sesuai hasil pemetaan sebagian besar kelurahan sudah zona hijau, tapi kita tidak boleh lengah. Karena saat ini kita masih dalam pandemi," ucapnya. ***

Editor:
Akham Sophian

wwwwww