Perusahaan Milik Sukanto Tanoto Dapat Kredit Bank Rp4,5 Triliun

Perusahaan Milik Sukanto Tanoto Dapat Kredit Bank Rp4,5 Triliun

Presiden Joko Wododo meresmikan fasilitas produksi rayon dan benang terintegrasi PT Asia Pacific Rayon (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Jum'at, 09 April 2021 14:45 WIB

PELALAWAN, POTRETNEWS.com — Asia Pacific Rayon (APR), produsen serat rayon terintegrasi terbesar di Indonesia mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp 4,5 triliun atau setara dengan US$ 300 juta dari bank nasional dan afiliasi internasional. Bank yang berpartisipasi dalam sindikasi pinjaman ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR), PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA), dan PT Bank KEB Hana Indonesia.

Adapun, BRI, BCA dan Bank Panin ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and bookrunner (JMLAB) sindikasi pinjaman tersebut. Direktur APR Basrie Kamba menyatakan pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendukung belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sumatera.

Dia menjelaskan, operasional APR terintegrasi langsung dengan rantai pasokannya, berada dalam satu kompleks yang sama dengan hutan tanaman industri yang terbarukan untuk menghasilkan produk tekstil yang berkualitas tinggi.

Mulai beroperasi sejak 2019 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Februari 2020, APR berencana meningkatkan kapasitas produksi serat rayon dalam beberapa tahun ke depan untuk memenuhi potensi kebutuhan viscose staple fiber (VSF) yang terus meningkat serta memperkuat pasar Indonesia dan pasar ekspor di mancanegara.

APR merupakan bagian dari Grup RGE, yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya yang beroperasi secara global. Basrie mengatakan pendanaan ini akan digunakan untuk kelanjutan investasi dalam operasional produksi serat rayon atau viscose, yakni bahan baku tekstil yang berasal dari pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola secara berkelanjutan.

Sebagai bahan baku tekstil, serat rayon memiliki keunggulan diantaranya merupakan sumber yang terbarukan dan mudah terurai (biodegradable), yang mendukung tren mode berkelanjutan (sustainable fashion) di Indonesia serta pasar mode dunia.

Rencana ekspansi APR juga sejalan dengan strategi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan investasi dan mendorong pembukaan lapangan kerja untuk mendukung pemulihan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Menyusul pengesahan UU Omnibus pada Oktober tahun lalu untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, Presiden Joko Widodo mengatakan pada bulan lalu bahwa investasi akan menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2021.

"Fasilitas pinjaman ini serta investasi berkelanjutan di kegiatan usaha kami adalah bukti nyata potensi pertumbuhan industri viscose-rayon di Indonesia dan dunia," ujar Basrie, dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (9/4/2021), Melansir cnbcindonesia.com.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan iklim investasi di industri manufaktur berorientasi ekspor, menciptakan lapangan kerja di industri hulu yakni pada pengolahan hutan tanaman industri (HTI) dan pemrosesan bahan baku, serta lapangan kerja di industri hilir, yaitu industri tekstil dan bisnis terkait," katanya lagi.

Heri Setiawan, Executive Vice President Bank BRI, sebagai perwakilan dari JMLAB dan seluruh kreditur berharap kolaborasi ini dapat mendukung Asia Pacific Rayon dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan operasinya serta mendukung pemulihan peningkatan ekspor di Indonesia.

Sementara itu, Susiana Santoso, Executive Vice President BCA mengatakan dukungan BCA dan seluruh bank yang berpartisipasi dalam sindikasi merefleksikan kepercayaan terhadap APR serta berkontribusi untuk mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. APR adalah produsen viscose-rayon terintegrasi pertama di Asia. Beroperasi di Pangkalan Kerinci, Riau, perusahaan menggunakan teknologi produksi terkini untuk menghasilkan rayon berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan tekstil.

APR menjadi bagian dari RGE (Royal Golden Eagle), grup perusahaan manufaktur berbasis sumber daya. RGE didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto pada tahun 1973 dengan nama RGM. Saat ini aset yang dimiliki oleh perusahaan RGE melebihi US$ 20 miliar. Dengan mempekerjakan lebih dari 60.000 karyawan, perseroan memiliki operasi di Indonesia, Tiongkok, Brasil, Spanyol, dan Kanada. ***

Editor:
Akham Sophian

Kategori : Pelalawan, Umum
wwwwww