Tabuhan Kompang dari Pondok Belakang Masjid Al-Falah Memecah Kesunyian Malam Desa Pedekik Bengkalis

Tabuhan Kompang dari Pondok Belakang Masjid Al-Falah Memecah Kesunyian Malam Desa Pedekik Bengkalis

Suasana latihan bersama Grup Kompang Al-Ishlah Pedekik dengan Nurul Fajar Sebauk, Selasa (6/10/2020).

Kamis, 08 Oktober 2020 08:02 WIB
Junaidi

BENGKALIS, POTRETNEWS.com — Hingga tengah malam, Selasa (6/10/2020) suara riuh rendah tabuhan kompang dari pondok belakang Masjid Al-Falah Desa Pedekik Kabupaten Bengkalis Riau memecah kesunyian di desa yang pada tahun 1949 silam pecah Perang Sosoh, antara fisabilillah melawan Belanda.

Suara bising tadi karena ulah seorang Md Farhan pemuda desa tersebut yang takkan pernah berdiam diri dalam memajukan seni budaya di desanya.

Akrab disapa Farhan, penggagas ”Malam Kenduri Kenengaran” yang pernah menjadi juara II Lagu Melayu tajaan TVRI Nasional dan juara II Lomba Qasidah Klasik tingkat Nasional di Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai vokalis grup qasidah Sumatera Utara, beberapa kejuaraan lagu Melayu tingkat provinsi dan Kabupaten Bengkalis serta beberapa juara MTQ ini kembali jadi penyemangat latihan gabungan grup Kompang Al Ishlah, Pedekik dengan Nurul Fajar, Sebauk.

Sebanyak 15 orang yang terdiri dari pelajar SD, SLTP, SLTA dan kaum tua anggota grup kompang yang dibina oleh H Rusli dan 8 orang binaan Asral penuh semangat menabuh kompang malam itu.

”Awalnya kami penasaran dengan kompang Melayu (Nurul Fajar, Sebauk) ini karena memang pada dasarnya kami masih banyak kekurangan jadi pertemuan kami dengan Bang Yai (Asral), Alhamdulillah malam ini kami dapat latihan bersama. Yang kami pelajari ini meneruskan apa yang telah kamu pelajari dulunya. Alhamdulillah kami dapat bertemu dengan Bang Yai yang telah melanglang buana sampai ke Aceh memainkan kompangnya," kata Ketua Grup Kompang Al Ishlah, Busro kepada potretnews.com, Selasa (6/10/2020) sesaat setelah selesai latihan.

Sementara itu, Muhammad Rois Zulikhsan dari grup Al-Ishlah mengucapkan syukur sebab berkesempatan belajar dari guru hebat, Asral yang kala itu adalah Selasa malam ketiga latihan bersama.

Pelajar kelas X MAN 1 Bengkalis ini yang malam itu terlihat mulai melatih membaca kitab berzanji sambil menabuh kompang, mengaku dirinya bertambah semangat mengerjakan tugas sekolah yang dikirimkan gurunya secara daring. Juara II Kompetisi Sains Matematika Kecamatan Bantan Bengkalis tetap merasa belum berilmu bahkan senantiasa merasa kurang ini.

”Karena menurut ilmu teknik ada habisnya, sebagaimana hadits mengatakan tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Terima kasih kepada semua khususnya kepada orang tua yang telah mengijinkan ikut latihan kompang ini dan terima kasih kepada guru-guru yang telah berbagi ilmu menabuh kompang dengan kami-kami semua," kata Rois yang menjadi pemeran figuran film Perang Sosoh pimpinan produksi M Farhan.

Sangat mengesankan, meski latihan malam ini hingga pergantian waktu, Rabu (7/10/2020) dini hari, namun semua tetap semangat hingga berakhirnya latihan bahkan tidak ada satu orang tua pun yang datang untuk menjemput anak-anak mereka. ***

Kategori : Bengkalis, Umum
wwwwww