Home > Berita > Umum

Hilang Tenggelam Selama 16 Jam, Pria Ini Mengaku Dibawa ke Istana oleh Wanita Cantik

Hilang Tenggelam Selama 16 Jam, Pria Ini Mengaku Dibawa ke Istana oleh Wanita Cantik

Harjono/DETIK.com

Minggu, 21 Juni 2020 10:07 WIB

BREBES, POTRETNEWS.com — Sebuah kejadian misterius dialami oleh seorang pria asal Brebes, bernama Harjono (53). Dia sempat dikabarkan tenggelam di sebuah sungai di desanya, Kamis (11/6/2020) kira-kira jam 03.00 WIB pagi dan ditemukan 16 jam kemudian dalam keadaan mengambang di saluran irigasi besar di desa mereka.

”Korban ditemukan 16 jam. Dia tenggelam Kamis (11/6) sekitar jam 03.00 WIB pagi. Ditemukan (Kamis, 11 Juni) petang (sekitar) jam 18.00 WIB," kata warga yang juga melakukan pencarian Ahmad Mukmin kepada wartawan, di Desa Karangbale, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (20/6/2020), seperti dikutip dari detik.com.

”Pas magrib itu Tarjono muncul di permukaan air. Dia langsung ditolong warga kemudian dibawa ke Puskesmas dan diberi makan," ujar Ahmad Mukmin yang juga anggota Koramil Larangan berpangkat sertu.

Tarjono saat ditemui di rumahnya, kini sudah kembali sehat. Dia pun bercerita tentang kronologi dirinya sampai tenggelam. Menurut pengakuannya, Tarjono saat itu sedang menyirami tanamannya di ladang.

Seusai melaksanakan kegiatannya, dia mengaku bertemu wanita cantik di jalan. Wanita cantik berpakaian Jawa itu lalu mendekat dan langsung menggandeng tangan Tarjono.

”Di jalan ketemu wanita. Dia pakai kain (pakaian Jawa) dan langsung menggandeng tangan saya. Ajakannya cuma bilang 'yuh' dan menuntun ke sungai," tuturnya.

Dia menuruti ajakan wanita cantik itu untuk masuk ke sungai. Tarjono mengaku sempat meminta waktu untuk melepas pakaiannya. Tak berapa lama, dia merasa tiba-tiba ada yang mendorongnya masuk ke air.

”Saya dituntun untuk masuk ke air. Pas di tepi sungai, saya bilang, sebentar mau melepas pakaian dulu. Setelah telanjang, tahu-tahu ada yang mendorong pantat dan langsung tercebur," terangnya.

”Anehnya pas jatuh di air, tahu-tahu saya berada di tengah desa. Semua orang yang saya kenal di desa ini semuanya ada. Jadi tidak merasa asing. Tapi mereka tidak pernah menoleh saat disapa. Kepala mereka merunduk semua," tutur Tarjono.

Di desa itu, Tarjono diajak berkeliling dan dibawa ke istana yang berada di sebuah gunung. Dia mengaku berada di desa tersebut selama tiga hari. "Sempat diajak keliling desa dan gunung yang ada istananya. Saya tiga hari jalan-jalan di situ sama wanita itu. Dia ada yang mengawal seorang laki-laki tua," sambungnya.

Wanita tersebut kemudian membawanya ke suatu tempat seperti ruang tahanan. Dia melihat banyak temannya yang dimasukkan ke penjara. Wanita cantik itu meminta Tarjono untuk masuk ke ruangan itu namun ditolak olehnya.

”Ada semacam suara 'aja' (jangan). Terus saya pun menolak masuk ke penjara itu. Tidak mau saya," kenangnya. Saat menolak dimasukkan ke penjara itulah, dia merasa ada yang menendangnya hingga terjatuh. Keanehan pun kembali terjadi. Setelah ditendang hingga jatuh, Tarjono tiba-tiba muncul di permukaan air.

”Kaget pas ditendang itu, tiba-tiba saya berada di air. Ada banyak orang di pinggir saluran. Ternyata mereka sedang mencari saya, karena telanjang saya minta tolong diambilkan handuk," ceritanya.

Tarjono kemudian dibawa warga ke Puskesmas Larangan untuk mendapatkan pertolongan medis. Dia sempat dirawat semalam sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. ***

Editor:
A Roni

Kategori : Umum
wwwwww