Home > Berita > Umum

Buntut Kekacauan atas Meninggalnya George Floyd, Rusia Ikut Marah kepada Amerika

Buntut Kekacauan atas Meninggalnya George Floyd, Rusia Ikut Marah kepada Amerika

Kerusuhan terjadi di beberapa wilayah di Amerika buntut meninggalnya George Floyd/TRIBUNNEWS.com.

Rabu, 10 Juni 2020 13:43 WIB

POTRETNEWS.com — Kerusuhan di AS selama hampir 2 pekan ini dimulai setelah kematian pria kulit hitam George Floyd setelah lehernya dicekik dengan lutut oleh polisi kulit putih di Minneapolis, negara bagian Minnesotta pada 25 Mei 2020.

George tewas akibat kesulitan bernafas akibat cara penanganan yang tidak manusiawi oleh oknum polisi Derek Chauvin sebelum akhirnya dia ditangkap atas ketidakmanusiawiannya itu.

Ribuan orang turun ke jalan untuk mengecam kebrutalan polisi. Beberapa unjuk rasa awalnya berlangsung damai, namun kemudian berubah menjadi kekerasan di Minneapolis, Washington, New York, Atlanta, Chicago dan banyak kota lainnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia menilai kekacauan yang terjadi Amerika Serikat (AS) karena negara itu telah menabur kekacauan di seluruh dunia. Menurut kementerian tersebut, Washington selama ini mendukung ide-ide destabilisasi, memecah-belah kelompok satu sama lain di seluruh dunia.

”Dengan menabur kekacauan (di luar negeri), mereka mendapat kekacauan di rumah (dalam negeri)," kata juru bicara kementerian tersebut, Maria Zakharova, saat tampil di stasiun televisi Rossiya 1, yang dilansir Senin (8/6/2020) seperti dikutip dari wartaekonomi.co.id.

”Segala sesuatu yang mereka tanamkan ke dalam kesadaran dunia—mereka menuai sekarang," ujarnya. Kerusuhan di Amerika Serikat memanas yang melibatkan bentrokan demonstran dengan polisi, gedung-gedung dibakar, dan penjarahan besar-besaran.

Menurut Zakharova itu semua adalah konsekuensi langsung dari ide-ide yang telah dipromosikan Washington di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

”Seperti mendestabilisasi situasi, mempermainkan perbedaan batin yang ada di setiap negara dan setiap masyarakat," ujar diplomat perempuan ini. Pemerintah AS telah secara aktif dan terbuka mendukung oposisi di negara-negara yang mempromosikan kebijakan yang tidak diinginkan Washington.

Dukungan Washington selama ini antara lain ditujukan kepada oposisi Venezuela, oposisi Hong Kong, oposisi Iran dan kelompok di negara lain dengan mengabaikan seberapa keras konflik di negara-negara tersebut. ***

Editor:
A Roni

Kategori : Umum
wwwwww