Home > Berita > Umum

Suami-Suami Diminta Tahan Diri untuk Tidak Menghamili Istri di Masa Pandemi

Suami-Suami Diminta Tahan Diri untuk Tidak Menghamili Istri di Masa Pandemi

Gambar hanya ilustrasi/INTERNET

Senin, 08 Juni 2020 08:15 WIB

SURABAYA, POTRETNEWS.com — Semakin tingginya angka lepas-KB atau drop out KB semasa pandemi Covid-19 saat ini di Jawa Timur, dikhawatirkan akan meningkatnya angka kehamilan yang tidak direncanakan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Sukaryo Teguh Santoso, mengingat angka drop out atau lepas KB semakin tinggi dalam tiga bulan terakhir.

Dia mengimbau masyarakat agar menunda kehamilan hingga masa pandemi mereka. Meski belum ada angka kenaikan yang signifikan, tetapi dalam beberapa bulan ke depan bisa saja terjadi angka kehamilan yang tidak direncanakan.

”Angka kehamilan masih fluktuatif, tidak cenderung naik atau turun," kata Teguh Santoso, di Kantor BKKBN Jatim baru-baru ini, seperti dilansir dari jpnn.com.

Dia mengungkapkan, yang perlu diperhatikan adalah angka drop out Keluarga Berencana (KB) atau istilahnya lepas-KB yang semakin naik. Kenaikan angka drop out ini terjadi pada bulan Februari hingga April.

”Penurunan KB di Jatim, Februari drop out 1,13 persen atau 68.547 pasangan usia subur (PUS) yang ber-KB jadi tidak KB, Maret menjadi 278.356 atau 4,68 persen naik, April angka drop out mencapai 7,07 persen atau 414.708 yang drop out ber-KB," jelasnya.

Berdasarkan data di atas, di mana drop out KB semakin meningkat, Teguh mengatakan bahwa hal ini harus diwaspadai. Dia khawatir para ibu hamil akan kesulitan memeriksakan diri di tengah pandemi covid-19.

”Kalau drop out semakin tinggi, bisa jadi angka kehamilan juga tinggi karena banyak yang tidak ber-KB. Selain itu hamil saat pandemi ini, kasihan ibu dan bayinya karena tidak bisa keluar rumah dan mendapatkan perawatan kesehatan sepenuhnya," katanya seraya mengimbau kepada masyarakat agar tetap ber-KB selama pandemi.

BKKBN telah bekerja sama dengan layanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat untuk menyosialisasikan hal ini. Mereka juga sudah menyiapkan tambahan alat kontrasepsi untuk menekan angka kehamilan di Jatim.

”Kami dengan praktik bidan, juga Puskesmas berkolaborasi untuk terus mensosialisasikan tetap ber-KB. Layanan kesehatan tersebut sudah kami minta mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar masyarakat tidak khawatir saat ingin ber-KB," pungkasnya. ***

Editor:
A Roni

Kategori : Umum
wwwwww